Razia Jalan Cipto dan Pemuda, Delapan PKL Kena Garuk Satpol PP
RAKYATCIREBON.ID - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon bersama unsur TNI-Polri melakukan operasi Tertib Lalu Lintas (KTL), Selasa (21/12). Pasukan gabungan menyisir satu per satu ruas jalan yang masuk KTL. Dimulai dari Jalan Sudharsono, Jalan Pemuda, Jalan Cipto, Jalan Wahidin, Jalan Kartini hingga Jalan Siliwangi.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum Tranmas) Satpol PP Kota Cirebon, Suweka SAP mengungkapkan, menjelang akhir tahun ini, giat patroli rutin kemarin sengaja dititik beratkan untuk memastikan kondisi enam ruas jalan KTL dengan melibatkan unsur TNI-Polri.
\"Tadi jam setengah satu (kemarin, red), kita patroli rutin di akhir tahun. Sekaligus mengingatkan masyarakat tentang protokol kesehatan (prokes). Kita juga lakukan penertiban di enam ruas jalan. Ternyata masih ada PKL,\" ungkap Suweka kepada Rakyat Cirebon.
Diakui Suweka, di beberapa ruas memang masih ada pedagang yang nekat berjualan. Dan mereka pun diberikan peringatan keras oleh petugas. Bahkan, pada patroli itu, petugas terpaksa kembali melakukan penertiban terhadap delapan pedagang.
\"Kita memberikan peringatan keras. Kita bahkan tertibkan, ada delapan PKL. Kita sita perlengkapan berdagangnya. Dua pedagang di Jalan Sudharsono, empat di Jalan Pemuda, dan dua di Jalan Cipto MK. Jalan lainnya aman,\" jelas Suweka.
Tindakan penertiban terhadap delapan pedagang itu, kata Suweka, terpaksa dilakukan. Karena sebelumnya para pedagang sudah diingatkan oleh petugas Satlinmas yang bersiaga di enam ruas jalan. Hanya saja, mereka tidak mengindahkan peringatan Satlinmas. Sehingga Satpol PP turun melakukan penertiban.
\"Ini bukan yustisi, hanya akan diberi pembinaan. Kita informasikan bahwa kawasan itu bebas PKL. Kami bawa KTP-nya agar kita bina secara intensif di kantor,\" kata Suweka.
Ditambahkan Suweka, menjelang akhir tahun, patroli serupa akan semakin diintensifkan. Terlebih setelah patroli kemarin masih ditemukan ada beberapa pedagang yang kucing-kucingan dengan petugas.
\"Pedagang dengan lapak semi permanen ada dua di Cipto, bongkar pasang ada enam. Kalau besok masih ada di tempat, kita bantu untuk membongkarnya. Masyarakat sebetulnya sudah paham bahwa di enam ruas jalan itu KTL. Tapi yang kemarin itu didominasi pedagang-pedagang yang baru berdagang sekitar tiga minggu terakhir,\" imbuh Suweka. (sep)
Sumber: