Cegah Anak Putus Sekolah, Dinsos Ajak Pelajar Raih Cita-cita

Cegah Anak Putus Sekolah, Dinsos Ajak Pelajar Raih Cita-cita

RAKYATCIREBON.ID - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon memberikan support kepada para pelajar. Sebagai upaya mencegah terjadinya putus sekolah bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Program tersebut merupakan kegiatan pemberian akses layanan pendidikan dan kesehatan dasar. Dinsos pun menggiring opini dengan mengajak anak-anak agar memiliki semangat meraih pendidikan setinggi-tingginya. 

\"Ini sebagai upaya kami dalam mencegah anak putus sekolah di usia dini. Mengingat latar belakang perekonomian keluarga dari anak-anak yang kurang mampu, sehingga dibantu secara moriil,\" kata Kabid Rehsos Dinas Sosial Kab Cirebon, Lili Marliah, kemarin.

Pihaknya tidak sendiri. Namun melibatkan banyak pihak. Diantaranya Dinkes Kabupaten Cirebon, dokter, Bapas, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, PUSPAGA, DPPKBP3A, BLK Kabupaten Cirebon. Selian itu, pencerita sehat bahagia dan sejahtera (PSBS), Kak Dini dan Bas boneka puppetnya, menyajikan dongeng sekaligus motivasi yang menyegarkan bagi anak-anak.

\"Kita undang Kak Dini dan Bas dari Pencerita Sehat Bahagia Sejahtera (PSBS) Cirebon, agar membuat anak-anak lebih ceria,\" katanya.

Lili pun menjelaskan anak-anak pun ternyata saat mengikutinya, terlihat bersemangat. Terutama saat diberikan materi melalui penyampaian Kak Dini. \"Kak Dini memberikan semangat untuk belajar, dan banyak hal lainnya. Juga mengajarkan tentang bagaimana sikap terhadap orang tua,\" katanya.

Acara sendiri dihadiri ratusan anak dari 10 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang masuk dalam kategori tidak mampu. 

Ke 10 LKSA itu, meliputi Al ma\'rifah Kedungbunder Kecamatan Gempol, An-najah Kalimukti Kecamatan Pabedilan, Darussalama Balerante Palimanan, Al Hikam Ciwaringin, Yauma Pilangsari Kedawung, As sidqi Cempaka Plumbon, Al ikhlas Wanasaba Lor Talun, Nur Hidayah Danawinayah  Kecamatan Klangenan, dan Ki Gedeng Tapa Jumajan Jati Cisaat Dukupuntang, Darul Ulum Klangenan.

\"Peserta yang mengikuti ini anak-anak usia dini sampai remaja 17, dan 19 tahun sekitar 250an anak, yang kemudian dibagi 3 sesi. Karena ini kan, penyelenggaraannya selama 3 hari,\" katanya.

Lili berharap agar anak-anak tetap berada ruang lingkup usianya. Dimana usia anak-anak haruslah belajar dan bermain, bukan bekerja. \"Kasihan kalau sudah kenal uang pasti malas belajar. Mereka adalah penerus bangsa. Jadi dorongan untuk semangat agar sukses itu penting sekali, minimal mau dan semangat sekolah,\" tutupnya. (zen)

Sumber: