Ditinggal Orang Tua, 3 Anak Perempuan Terlantar dan Putus Sekolah

Ditinggal Orang Tua, 3 Anak Perempuan Terlantar dan Putus Sekolah

RAKYATCIREBON.ID – Tiga anak perempuan di Desa Sukadadi, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu terpaksa putus sekolah. Kondisi yang dialami tiga bersaudara itu dipicu persoalan ekonomi.

Meski kedua orang tuanya masih ada, namun telah lama berpisah hingga mengakibatkan anak-anaknya terlantar.

Hal itu terungkap saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan informasi yang diterimanya pada Selasa (14/12) lalu saat kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu.

Tiga anak itu diurus oleh adik dari salah satu orang tuanya atau bibinya, yaitu Daumi yang hanya buruh tani. Ayahnya merantau ke Jakarta sejak lama hingga kini tak kunjung kembali, dan ibunya setelah menikah lagi tidak bisa mengurus anak-anak yang ditinggalkannya.

Hingga akhirnya, akibat keterbatasan ekonomi ketiga anak itu tidak hanya terlantar, juga terpaksa harus berhenti sekolah.

Padahal anak-anak yang malang itu memiliki cita-cita tinggi, ingin jadi dokter dan ada yang bercita-cita menjadi guru. Ketiga anak itu adalah Rahma, Intan, dan si bungsu Keysa. Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan bantuan untuk bisa bersekolah kembali.

“Tidak boleh ada anak Jawa Barat yang putus sekolah. Oleh karena itu kami datang untuk memastikan bersama Ibu Bupati Indramayu agar anak-anak kembali sekolah, cita-citanya mulia ingin jadi dokter, ingin jadi guru kemudian diurus oleh bibinya yang sebatang kara,” tegas Kang Emil.

Dipaparkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Jabar Quick Respon yang bertujuan menolong masalah-masalah kemanusiaan di seluruh wilayah di Jawa Barat.

“Program Jabar Quick Respon ini kadang-kadang kalau saya kebetulan lagi berdinas di wilayah tertentu pasti dikabari untuk dikunjungi mereka yang membutuhkan pertolongan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga memberikan bantuan kepada bibi dari 3 anak perempuan tersebut berupa perbaikan rumah yang kondisinya sudah memprihatinkan.

“Bibinya ini juga kita bantu rumahnya. Kita perbaiki, pokoknya di Jawa Barat tidak boleh ada anak yang putus sekolah,” tukasnya. (tar)

Sumber: