Kota Cirebon Lokus Pencegahan Stunting

Kota Cirebon Lokus Pencegahan Stunting

RAKYATCIREBON.ID - Kementerian Kesehatan RI, melalui Direktorat Gizi Masyarakat menggagas program pendidikan gizi untuk masyarakat, khususnya ibu hamil dan balita.

Tak banyak dilakukan, program tersebut hanya dilaksanakan di 16 daerah saja, dan Kota Cirebon dipercaya untuk menjadi lokus program tersebut.

Selasa (14/12) kemarin, UPT Puskesmas Majasem mentrasliterasikan program Kemenkes tersebut ke dalam program Gerakan Penanggulangan Anak Stunting (Gelang Anting) yang digagas puskesmas setempat, dimana yang menjadi sasaran adalah para ibu hamil serta balita di RW 13 Mekar Sicalung, Kelurahan Karyamulya, Kesambi.

Perencana di Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Tito Ahmad Satori mengungkapkan, kemarin pihaknya turun langsung dari Jakarta dan berkesempatan meninjau pelaksanaan pendidikan Gizi di Kota Cirebon.

\"Hari ini kami monitoring dan pendampingan, sebetulnya ini pilot project, pendidikan gizi yang kita lakukan di 16 daerah, di Jabar, edukasi ini ada di Kota Cirebon dan di Kota Bogor saja,\" ungkap Tito di Baperkam RW 13 Mekar Sicalung, kemarin.

Tujuan dari program tersebut, lanjut Tito, adalah mememuhi gizi masyarakat melalui pemberian makanan berbasis pangan lokal, sehingga secara teknis, bagaimana caranya masyarakat diajarkan untuk memasak masakan lokal didaerah dengan gizi seimbang yang dibutuhkan anak.

Selanjutnya, kata Tito, tahun diserahkan di Provinsi, dan akan dialokasikan anggaran dekonsentrasi di Dinas Kesehatan Jabar, itupun belum bisa dilakukan di semua daerah, melainkan prioritas di daerah lokus Stunting.

\"Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil, pemberian dan pemenuhan gizi berbasis pangan lokal, jadi tidak perlu lagi nyari makan jauh-jauh untuk memenuhi asupan gizi anak,\" lanjut Tito.

Pendidikan gizi, kata dia, akan dilaksanakan dalam delapan kali pertemuan, dan di Kota Cirebon, pelaksanaannya masuk kloter terakhir dari 15 daerah lain yang juga menjadi pilot project.

\"Di Kota Cirebon tanggal dimulai tanggal 13 Desember ini, 8 kali pemberian materi, kegiatannya diisi dengan demo masak, kemudian diharapkan bisa dipraktekkan di rumah untuk memenuhi gizi ibu hamil dan balita, agar dapat mengurangi angka stunting,\" kata Tito.

Sementara itu, Nutrisionis Puskesmas Majasem, Rindu Mulyantika SKM menambahkan, tak hanya di RW tersebut, pemberian pendidikan gizi tersebut juga dilaksanakan di lima titik lain di wilayah kerjanya.

Ini menjadi upaya deteksi dini stunting, dimana tercatat 12,5 persen balita di wilayah kerja Puskesmas Majasem mengalami stunting.

\"Ini bagian dari pencegahan dini stunting, hari ini kami memberikan pendidikan dan penyuluhan gizi, kami menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tentang stunting didepan ibu ibu yang memiliki balita maupun ibu hamil. Kita juga berikan penyuluhan tentang deteksi dini stunting,\" ungkap Rindu. (sep)

Sumber: