Ketua DPRD Kuningan Diontrog, Buntut Batalnya Presiden Berkunjung ke HK
RAKYATCIREBON.ID - Batalnya Presiden Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK), pada tanggal 31 Agustus 2012 kemarin berbuntut panjang, pasalnya beredar percakapan aplikasi whatsapp yang diduga ditulis Ketua DPRD Kuningan.
Dalam percakapan aplikasi whatsapp yang diduga ditulis Nuzul Rachdy itu tertulis, “atas perjuangan kita akhirnya kunjungan Presiden Jokowi BATAL berkunjung ke Pondok Pesantren HUSNUL KHOTIMAH, dan kunjungannya dialihkan ke Pondok Pesantren MIFTAHUL JANAH ciloa yang bermazhab sama dengan kita AHLI SUNAH WALJAMAH.takbir. Alhamdulillah secara diam diam dua hari ini saya berkomunikasi terus dengan staf nya Gus Yaqut (Kementrian Agama)”
Pesan tersebut beredar luas di masyarakat hingga akhirnya mengundang kemarahan warga, seperti yang dilakukan oleh Atang warga Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, dengan mendatangi gedung DPRD Kuningan untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD guna mengklarifikasi beredarnya percakapan tersebut. Atas tulisan di percakapan whatsapp ini, Atang mengaku keberatan dan mempermasalahkannya.
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy. Usai digelar Paripurna KUA PPAS di DPRD Kuningan, Jum\'at (03/09) sekira pukul 11:00 WIB, Atang mendatangi ruang kerja Nuzul Rachdy dan langsung terlibat adu mulut dengan Zul. Dalam peristiwa adu mulut itu terlihat, dengan nada tinggi, Atang mempermasalahkan sebuah tangkapan layar percakapan aplikasi whatsapp yang diduga ditulis Ketua DPRD Kuningan.
\"Ini akidah, saya keberatan, ayo baca WA nya bareng, \" ujar Atang dengan nada tinggi. Emosi Atang sempat akan diamankan salah seorang Satpam DPRD, namun Nuzul mempersilakan Atang menyampaikan unek-uneknya terlebih dulu.
\"Silakan keberatannya sebelah mana, kalau keberatan dan Saya dianggap melanggar hukum silakan laporkan,\" jawab Zul.
Namun Atang malah balik menyerang dengan kata-kata bahwa bermaksud klarifikasi terlebih dulu pada yang bersangkutan. Atang mengatakan lagi bahwa ruangan di DPRD itu adalah rumah rakyat dan Ia berhak ada di sana.
Pertanyaan Atang dijawab Zul bahwa Ia tidak memiliki tujuan apa-apa (dengan tulisan tersebut). \"Saya WA ke group Saya ke kader Saya, apa salah Saya,\" ucap Zul
Cekcok Atang vs Ketua DPRD ini, mengundang semua pimpinan DPRD Kuningan hadir datang ke ruangan itu. Para Wakil Ketua DPRD, Dede Ismail, Ujang Kosasih, Kokom Komariyah, bahkan Sekwan Nurdijanto dan Kabag Persidangan Deden pun ikut hadir melihat aksi kemarahan Atang ini. Hadir juga, Ketua BK, Toto Taufikurohman.
Dede Ismail mencoba menengahi cekcok Atang dengan Nuzul. Ia meminta Atang untuk tenang dan menjelaskan maksud kedatangannya secara jelas. Atang mengakui Ia sebelumnya telah mengirim whatsapp ke Nuzul Rachdy mempertanyakan maksud tulisannya itu. Namun Zul ternyata tidak meresponnya, dengan alasan sedang memimpin Sidang Paripurna.
Karena tidak direspon itulah, kemudian Atang mengontrog ruangan Nuzul Rachdy dan mencak-mencak, karena tidak merasa dihargai. Karena Zul beralasan ada kegiatan lagi, akhirnya Atang \"disuruh\" keluar meninggalkan ruangan dan gedung dewan.
Saat keluar gedung dewan dengan dibopong Satpam, Atang tetap bersikeras akan mempermasalahkan hal itu. Ia berjanji akan datang lagi dengan aksi yang akan digelarnya. Dalam cekcok itu, Atang dan Zul juga sempat melontarkan kata-kata akan saling lapor jika permasalahan tidak selesai.
Atang ketika dikonfirmasi mengatakan, kedatangan dirinya ke gedung DPRD adalah untuk mengklarifikasi hasil tangkap layar WhatsApp ketua DPRD Kuningan, yang menyatakan dirinyalah yang telah berhasil menggagalkan kunjungan Jokowi ke salah satu ponpes dan mengalihkan ke ponpes lain yang bermazhab ahlusunah wal jammaah, terkesan bahwa pesantren yang digagalkan tersebut bukan bermazhab Ahlu Sunnah, kalau ternyata tidak benar itu jangan sampai mengarah ke fitnah.
“Saya datang bukan untuk mencari rebut, logika sederhana saja, gedung dewan itu kan rumah rakyat, jadi saya sebagai rakyat yang notebene adalah tuan rumah sangat tidak masuk akal membuat keributan dirumah sendiri,” kata Atang.
Sumber: