Mobil Listrik Ini Dibikin Siswa SMKN 1 Lemahsugih di Tahun 2018
Ketinggian badan kendaraan dari permukaan tanah sekitar 20 cm, rodanya menggunakan ban sepeda motor. Total pembuatan mobil listrik ini menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp 100.000.000.
Setelah diuji coba kendaraan mampu melaju sekitar 20 km per jam, hanya saja setelah itu arus listrik dicas kembali selama 10 jam. Kelemahannya memang kayak batre sekarang sudah pake lithium sedangkan batre ini batre lama yang menggunakan cairan sehingga batre cepat habis kurang bisa menyimpan arus.
“Berdasarkan keterangan dari LIPI yang kebetulan usai mengikuti pameran, ada kunjungan dari Lipi. Tim mengatakan dari sisi fungsional bisa, hanya sisi penampilan kurang. Maklum kami ada keterbatasan alat,” kata Arif.
Dia mengaku ketebalan badan kendaraan fiber hingga 5 cm, juga cat yang tidak mengkilap kondisi ini terjadi karena dikejar waktu. Kalau saja waktu cukup bisa ketebalan fiber bisa sempurna juga dasar cat.
“Maklum semua dibuat para siswa yang baru memulai tahap belajar,” katanya.
Sejak menciptakan mobil listrik peminat masuk ke jurusan otomotif motor dan mobil semakin tinggi hanya saja dibatasi masing-masing hanya 2 rombel karena keterbatasan ruang kelas dan lainnya.
Total rombel untuk semua jurusan di SMKN 1 Lemahsugih sendiri mencapai 30 rombel, dengan lima jurusan masing-masing RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), otomotif, akuntansi, TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan Farmasi.
Saat ini menurut Arif, banyak para siswa yang ingin menciptakan inovasi baru semacam mobil listrik, kebetulan katanya kepala sekolah saat ini bersedia memberikan support namun saja terbentur oleh situasi pandemi yang terus menerus.(hsn)
Sumber: