Pembelajaran Tatap Muka Diklaim Memenuhi Standar

Pembelajaran Tatap Muka Diklaim Memenuhi Standar

RAKYATCIREBON.ID-Bupati Majalengka Karna Sobahi mengklaim pembelajaran tatap muka yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayahnya sudah berjalan dengan baik memenuhi standar.

Serta petunjuk teknis yang sudah dirumuskan sebelumnya oleh Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka.

Hal tersebut disampaikan Karna usai meninjau pelaksanaan PTM di SMP 3 dan SMPN 4 Majalengka serta SD di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka, Kamis (2/9).

Seperti diketahui, PTM sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka sejak Senin, 30 Agustus 2021, sesuai Surat Edaran yang diterbitkan Bupati Majalengka sebelumnya.

“Dari pantauan tadi, mekanisme pelaksanaan pembelajaran sudah cukup benar, prokes diterapkan, di setiap halaman ada tempat cuci tangan, mereka duduk di masing-masing bangku sendiri tanpa ada kontak langsung dengan sesama teman dan guru,” kata Karna.

Menurutnya, harus dipahami pembagian shift pelajar siswa dilakukan berdasarkan hari bukan berdasarkan jam. Setiap kelas yang jumlah siswanya mencapai lebih dari 30 orang maka pembelajaran dibagi dua.

Mereka masuk setiap dua hari sekali dan tidak ada waktu istirahat agar tidak ada kontak langsung dengan sesama teman.

“Shift berdasarkan hari bukan jam. Ini jelas jaminannya tidak ada kontak antara anak satu dan yang lain. Antara guru dan siswa juga tidak ada kontak, guru memimpin pembelajaran tanpa kontak secara berdekatan,” ucapnya.

Karna juga menuturkan, penyelenggaraan PTM di SMP 3 dan SMPN 4 Majalengka dinilai cukup bagus. Disana tersedia tempat cuci tangan dan hand sanitizer, semua pelajar menggunakan masker.

Ketika masker milik anak didik kotor atau hilang atau tidak memiliki masker, maka pihak sekolah harus menyiapkannya untuk anak didik.

“Semua anak didik harus diantar jemput oleh orangtuanya, tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan umum,” tegas Karna.

Ketika terjadi sesuatu di lingkungan sekolah menyangkut Covid-19, pihak sekolah harus segera melaporkannya ke Satgas Covid-19 tingkat kecamatan atau kabupaten untuk segera disikapi oleh Satgas.

DIa menyebutkan, PTM akan terus dilakukan dengan sangat ketat agar lebih aman karena pembelajaran tatap muka kebutuhan anak untuk belajar.

“Bayangkan selama dua tahun tidak ada tatap muka, mereka rindu belajar, rindu bertemu teman dan guru di sekolah,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: