Anak Korban Covid-19 Belum Terdata, Petugas Hanya Catat Nama yang Meninggal
Pendataan dilakukan karena menurut Aris, seorang anak yang tidak lagi memiliki orang tua, umumnya rawan untuk ditelantarkan dan bahkan diperlakukan salah (child abuse).
Pada tingkat yang ekstrem, anak yatim piatu bukan tidak mungkin kehilangan kesempatan untuk menyongsong masa depannya karena tiadanya perlindungan dan jaminan haknya untuk terpenuhi.
“Kementrian Sosial dalam Program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) kini menyasar anak anak yang kehilangan orang tuanya yang meninggal akibat Covid-19 dengan harapan anak-anak tersebut terpenuhi hak tumbuh, berkembang, hak hidup dan hak berpartisipasi dengan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan residensial.” ungkap Aris yang tengah mendata angka anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 sekaligus untuk mendapatkan fasilitas program ATENSI.
Data tersebut menurutnya selanjutnya akan dikirim ke Kementerian Sosial untuk dilakukan verifikasi guna mendapatkan penanganan lewat program ATENSI.
Program tersebut memberikan dukungan sesuai kebutuhan anak seperti sembako, keperluan belajar, alat bantu bagi penyandang disabilitas dan pengasuhan keluarga atau pengasuhan alternatif dengan akurasi bantuan berdasar hasil asessment oleh Balai Rehabilitasi Kemensos RI.
Aris berharap dari dukungan program ini anak anak yang kehilangan orang tua nya akibat Covid-19 menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya Pemerintah Pusat akan tetapi juga Pemerintah Daerah, lembaga masyarakat lainnya yang peduli untuk memberikan perhatian yang penuh pada anak-anak tersebut demi kepentingan terbaik bagi anak dan keberlangsungan hidup mereka di masa depan.(hsn)
Sumber: