Sudah Dilantik, IGVIM Jabar Siap Kuatkan Pendidikan Vokasi Sambut Percepatan Ekonomi Kreatif dan Digital

Sudah Dilantik, IGVIM Jabar Siap Kuatkan Pendidikan Vokasi Sambut Percepatan Ekonomi Kreatif dan Digital

RAKYATCIREBON.ID - Pengurus Wilayah Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM) Jawa Barat telah dilantik oleh Pengurus Pusat IGVIM, Kamis (15/7) secara daring. Pelantikan yang dipusatkan di SMKN 1 Majalengka itu berbarengan dengan webinar nasional bertema Peran Strategis IGVIM dalam Mendorong Penguatan Pendidikan Vokasi Menyambut Percepatan Ekonomi Kreatif dan Digital.

Indonesia saat ini hingga beberapa tahun mendatang sedang mengalami Puncak Bonus Demografi, dimana sekitar 1,5 - 1,7 juta SDM baru usia produktif diluluskan oleh SMK setiap tahun. Pada saat yang sama, Revolusi Industri 4.0 terbukti telah memaksa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi kedalam berbagai aktivitas profesi. Ada banyak profesi lama tergantikan dengan profesi baru yang berbasis internet dan Digital. Konpetisi pada profesi baru ini pun berlangsung sangat ketat dan amat terbuka. Tentu saja, bayang-bayang masalah yang siap menyertai kondisi ini yaitu pengangguran.

Melalui INPRES No. 9 tahun 2016, Pemerintah mendorong peran sinergis seluruh stake holders, mulai dari Pemerintahan Pusat hingga Pemerintah Daerah, 12 (dua belas) kementerian, Lembaga Penjamin Mutu, Badan Standarisasi Nasional Pendidikan, Badan Nasional Standarisari Profesi, IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja), hingga Institusi swasta dan kelompok-kelompok masyarakat.

Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir telah menyebabkan berbagai aspek kehidupan terganggu. Iklim usaha dan industri menjadi lesu. Pertumbuhan ekonomi melemah, bahkan cenderung mundur. Hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera diupayakan solusinya.
Percepatan ekonomi kreatif dan digital menjadi alternatif terbaik yang bisa diambil saat ini.

Indonesia merupakan pengguna internet terbesar kelima dunia dengan 210 juta orang melakukan akses ke internet secara bersamaan setiap hari. Ini adalah potensi yang luar biasa, jika kita mampu mengubah perilaku netizen negeri +62 ini dari yang dominan konsumtif dan hura-hura menjadi yang lebih produktif dan komersial.

Guru SMK sebagai guru pendidikan vokasi tentu dapat berserikat, bersinergi, dan berkolaborasi untuk mendorong penguatan pendidikan vokasi Indonesia. Sinerji profesi guru vokasi ini diharapkan dapat melahirkan SDM baru (lulusan SMK) yang kreatif dan kompetitif, sehingga siap menyambut percepatan ekonomi kreatif dan digital untuk pemulihan dan kemajuan Indonesia.

Ketua IPW IGVIM Jawa Barat Dr Sugiyanto MKom dalam sambutannya mengatakan, lahirnya PW IGVIM Jabar sebagai wadah organisasi guru yang bersifat profesional dan sosial keberadaaanya diharapkan menjadi bagian untuk mengatasi permasalahan pendidikan bidang vokasi di Jawa Barat dalam mengakselerasi Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam Mewujudkan Revitalisasi SMK berdasarkan Inpres No 9 Tahun 2016; serta menjadi Mitra Kritis Pemerintah Kebijakan Pendidikan Vokasi.

Saat ini Jumlah Guru SMK di Jawa Barat kurang lebih berjumlah 50,500 (lima Puluh Ribu lima ratus) orang, dengan jumlah SMK 2,936 baik Negeri dan Swasta. Merupakan jumlah yang tidaklah sedikit sehingga berpotensi menjadi peluang serta tantangan yang tidak mudah untuk dikembangkan dan serta ditingkatkan kualitasnya dalam memajukan Vokasi di Jawa Barat.

Upaya kongkret yang ingin dilakukan oleh PW IGVIM Jabar adalah Melaksanakan Kerjasama Kemitraan dengan IDUKA, menjadi wadah untuk berkolaborasi dan berbagi Praktik bagi Pendidikan Vokasi, melaksanakan upaya peningkatan mutu Guru Vokasi, nemfasilitasi Guru Vokasi untuk mengembangkan keterampilan pembelajaran dengan berbagai kondisi untuk adptif terhadap perubahan, mendukung dan mendorong percepatan program Link and Super Match Dirjen Vokasi Kemdikbud di Lingkungan Pendidikan Jawa Barat, memfasilitasi pengembangan Publikasi ilmiah/Karya Inovatif dan teknologi tepat guna, memfasilitasi Pengembangan Inovasi Pembelajaran dan Karya Inovatif Guru Vokasi, mengupayakan kesejahteraan Guru Vokasi melalui jalur konstitusional, serta menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, bermartabat, maju dan independen. (rls)

Sumber: