Rumah Sakit Penuh, Sekolah Jadi Pusat Isolasi

Rumah Sakit Penuh, Sekolah Jadi Pusat Isolasi

RAKYATCIREBON.ID - Di tengah gelombang pandemi Covid-19 yang makin mengganas, dibutuhkan siasat. Perlu cara yang tak biasa, cepat dan tepat. Terutama dalam mencukupi kebutuhan fasilitas isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif virus Corona. Salah satu caranya, menyulap sekolah menjadi pusat isolasi.

Seperti yang dilakukan di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Selama Juni, total ada 200 kasus positif Covid-19. Tak kurang dari 153 warga, sejak 16 Juni hingga 30 Juni lalu, masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Selain itu, di periode yang sama, ada sembilan orang isolasi di rumah sakit, lima orang di pusat isolasi Hotel Ono’s dan seorang meninggal dunia.

Atas kondisi tersebut, jajaran kecamatan dan unsur TNI-Polri serta elemen masyarakat, menginisiasi untuk menjadikan gedung sekolah di Kelurahan Kalijaga sebagai pusat isolasi. Ada dua gedung sekolah dasar (SD) yang diproyeksikan menjadi lokasi isolasi. Namun yang paling memungkinkan di SD Negeri Ciremai Giri.

“Kita lihat kelayakannya seperti apa. Karena tidak hanya dari unsur pemerintahan, tapi dari elemen masyarakat juga akan terlibat aktif dalam penyiapan lokasi isolasi ini,” ungkap Camat Harjamukti, Rd Yuki Maulana Hidayat SSTP, ditemui saat meninjau gedung SD yang akan dijadikan tempat isolasi.

Pihaknya menargetkan bisa mulai mempersiapkan “penyulapan” gedung sekolah menjadi tempat isolasi pada hari ini. Dikatakan Yuki, fasilitas tersebut diperuntukan bagi warga yang positif Covid-19. Namun di rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.

“Yang sekiranya di rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri, bisa diisolasi di sini. Ini adalah langkah antisipasi untuk memastikan isolasi mandiri berjalan dengan optimal, sehingga mencegah penularan Covid-19,” katanya.

Di SDN Ciremai Giri diperkirakan bisa menampung hingga 100 pasien positif Covid-19, jika semua ruangan digunakan. Mengenai ketersediaan fasilitas tempat tidur dan penunjang lainnya, akan disediakan secara gotong-royong, antara unsur pemerintah daerah dan masyarakat.

Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH datang langsung ke kantor Kecamatan Harjamukti untuk memimpin rapat terbatas (ratas) dalam rangka koordinasi persiapan penyediaan fasilitas isolasi di Kelurahan Kalijaga. Menurutnya, langkah tersebut sudah tepat, di saat tingkat keterisian tempat tidur di RS sudah hampir penuh.

“Langkah ini sudah sangat tepat. Apalagi persiapannya dilakukan secara gotong-royong. Ada dari unsur pemerintah kota, anggota DPRD, hingga masyarakatnya pun terlibat aktif. Karena kita ketahui bersama, rumah sakit sudah sangat kewalahan. Jadi harus ada alternatif fasilitas isolasi,” ungkap Azis.

Azis menambahkan, penggunaan gedung sekolah yang menjadi kewenangan Pemkot Cirebon untuk dijadikan pusat isolasi tingkat kelurahan bisa dilakukan. Karena sejauh ini belum bisa dipakai untuk pembelajaran tatap muka. Pihaknya mengizinkan penggunaan gedung sekolah untuk pusat isolasi.

“Karena memang sekolah tatap muka juga belum bisa dilaksanakan. Sehingga memanfaatkan gedung sekolah untuk tempat isolasi dibolehkan. Apalagi situasinya sedang seperti ini,” kata dia.

Di sisi lain, Azis juga meminta kepada Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi untuk memberlakukan strategi yang sama pada kelurahan lain jika diperlukan. “Kita harus bergerak cepat,” tegasnya. (jri)

Sumber: