Siswa MTs Pangarengan Digembleng Kuasai Kitab Kuning

Siswa MTs Pangarengan Digembleng Kuasai Kitab Kuning

RAKYATCIREBON.ID – Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Wathoniyah Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon di  digembleng untuk bisa membaca kitab kuning tanpa makna. Sebab, sudah menjadi program pihak sekolah setempat agar peserta didiknya mampu membaca kitab kuning.

Hasilnya terbukti dalam rangkaian haflah atau tasyakur akhir tahun pelajaran yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/6), di sekolah setempat. Dalam satu rangkaian acara tersebut, siswa-siswi MTs Wathoniyah Pengarengan kelas VII dan VIII dites di atas panggung satu persatu. Untuk membaca kitab kuning tanpa makna. Mereka membaca kitab kuning dengan makna jawa dan menerjemahkannya menggunakan bahasa Indonesia.

Usai membaca dan menerjemahkan, mereka diberikan pertanyaan-pertanyaan seputar apa yang ada di dalam kitab kuning yang mereka baca.

“Ini menjadi program unggulan MTs Wathoniyah Pengarengan. Saya ucapkan terima kasih atas semangat para guru-guru MTs Wathoniyah dalam menyukseskan program sekolah yang berbasis pesentren ini,” kata Ketua Yayasan Al-Jumhuriyyah, KH Romli.

Menurut Guru MTs Wathoniyah Pengarengan, H Abdurrohman, sekolahnya memiliki banyak program unggulan. Tak hanya menggembleng peserta didiknya untuk bisa membaca kitab kuning tanpa makna.

Namun, kata pria yang akrab disapa H Maman ini mengaku, para peserta didik di MTs-nya juga telah digembleng untuk bisa Bahasa Inggris, mahir dalam pelajaran Matematika dan IPA, serta diajarkan pula tahfidz Al-Quran.

“MTs kita punya slogan \'Luhur dalam Budi-Unggul dalam Prestasi\'. Dengan harapan peserta didik tak hanya memiliki akhlak yang baik, tapi juga mampu berprestasi di segala bidang,” ungkap H Maman.

Dalam rangkaian tes membaca kitab kuning tersebut, ada 19 anak yang merupakan siswa-siswi MTs Wathoniyah Pengarengan kelas VII dan VIII. Selain diuji oleh perwakilan PAC GP Ansor Pangenan, juga penguji dari luar desa setempat. Tes pun dilakukan di atas panggung dan disaksikan oleh guru-guru, wali murid, masyarakat setempat, serta tamu undangan yang hadir. (zen)

Sumber: