Berbagi Kasih Himas dan Ciprek Undang Anak-anak dari 5 Panti

Berbagi Kasih Himas dan Ciprek Undang Anak-anak dari 5 Panti

RAKYATCIREBON.ID – Nuansa toleransi terasa saat ratusan anak-anak dari lima yayasan di Kota dan Kabupaten Cirebon menyerbu restoran Ciprek, Jalan Sisingamangaraja no 12, Kota Cirebon. Anak-anak ini diundang secara khusus untuk menikmati sajian ayam geprek dalam program Berbagi Kasih yang digelar pemilik resto, Jumat (25/6).

Pemilik Ciprek, Sucipto Chandra mengatakan, Berbagi Kasih merupakan program amal yang menyasar kalangan kurang mampu dari berbagai latar belakang. Berbagi Kasih biasanya digelar di hari Jumat. Yang datangpun dari berbagai kalangan. Tidak pandang bulu. Jika mereka butuh wajib dibantu.

Chandra menjelaskan, situasi dunia usaha di tengah pandemi Covid-19 memang dilematis. Apalagi sekarang di Kota Cirebon kembali diterapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sehingga resto-resto terkena pembatasan jam operasional.

Namun begitu, semangat berbagi sekaligus menyebarkan semangat toleransi antar masyarakat dipegang teguh Chandra. Sekaligus menjadi contoh kepada pengusaha lain untuk tetap berbagi walau di masa sulit.

“Kita kali ini kedatangan tamu dari Yayasan-Pantiasuhan Budi Asih. Tapi Budi Asih juga berbagi dengan kawannya yang dari Ciwaringin. Tamu-tamu ini atas rekomendasi dari Manager Ciprek, Sdr Heru yang merekomendasikan,” katanya.

Manager Ciprek, Heru Permana mengatakan, Berbagi Kasih kali ini sengaja mengundang anak-anak dari yayasan dan panti asuhan yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon. “Ini momen yang pas ya untuk menyantuni yatim piatu. Dan Budi Asih juga salah satu panti asuhan di Cirebon,” kata dia.

Salah satu pengurus yayasan yang diundang makan-makan di Ciprek, Tikno Panti Asuhan Budi Asih mengatakan, mengasihi dan menyantuni anak yatim merupakan salah anjuran. Selain manfaat sosial, juga ada manfaat spiritual. Yakni dimudahkan dan dilancarkannya rejeki.

“Terimakasih sekali kepada rumah makan atau café ini yang sudah berbagi kasih dengan anak-anak yang memang perlu dikasihi, perlu disayangi sebagai generasi selanjutnya supaya bisa berkembang dan bisa berusaha seperti yang sekarang ini,” pungkas Tikno. (wan)

Sumber: