IMM Majalengka Anggap Pemkab Tidak Serius Menangani Covid-19
RAKYATCIREBON.ID - Meningkatnya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka menjadi keprihatinan bagi semua kalangan. Salah satunya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Majalengka. IMM meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka lebih serius dalam mengambil langkah.
Ketua Umum IMM Majalengka, Hendriana mengatakan, kenaikan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Majalengka sebenarnya sudah diprediksi.
Pasalnya, sebelumnya sempat muncul kerumunan saat mudik lebaran, dan pelaksanaan Pilkades Serentak. Serta masih maraknya kegiatan hajatan di masyarakat. Sehingga peningkatan jumlah warga terkonfirmasi dianggap wajar.
\"Sangat wajar jika terjadi peningkatan angka penularan, mengingat masih banyak masyarakat yang mengabaikan soal protokol kesehatan, seperti saat larangan mudik maupun saat Pilkades dan masih banyaknya hiburan di masyarakat. Sehingga kami melihat langkah Pemkab masih belum tegas dan serius,\" tuturnya kepada Rakyat Cirebon, Kamis (24/6)
Hendri menambahkan, banyak kebijakan yang dinilai kondisi Pandemi Covid-19 ini seakan tidak pernah henti mengalami penurunan. Bahkan justru meningkat.
\"Banyak kebijakan yang kami nilai masih kontra produktif, yang diduga menjadi penyebab naiknya angka covid-19 di Majalengka. Misalnya pembukaan tempat wisata, fasilitas publik dan lain lain dengan tanpa pengawasan dan penegakan protokol kesehatan, banyak sekali pengunjung yang abai dengan prokes,\" tandasnya.
Dia juga merasa heran, proses vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah seakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan, tanpa adanya penegakan protokol kesehatan secara berkelanjutan. \"Salah satu kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan secara maksimal,\" ujarnya.
Sebelumnya, lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Majalengka mulai menghawatirkan. Jumlah warga yang terpapar terus bertambah.
Bahkan, Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd bersama keluarganya ikut terpapar Covid-19. Sehingga, dia terpaksa harus menjalani isolasi mandiri.
Melalui sambungan telepon selularnya dari ruang isolasi mandiri, orang nomor satu di Majalengka tersebut langsung mengeluarkan lima instruksi penting, terkait penanganan Covid-19 di Majalengka yang kembali meningkat.
Pertama, Karna meminta kepada seluruh OPD dan para Camat serta Kepala Desa maupun Lurah agar mewaspadai ancaman klaster baru yang sangat menghawatirkan.
Dia meminta seluruh OPD dan Camat untuk membatasi pertemuan. Seperti kegiatan rapat, kunjungan, jamuan makan bersama dan lainya yang sifatnya mengumpulkan massa.
Ia meminta kegiatan tersebut diubah dengan metode dalam jaringan (daring) baik melalui media sosial seperti via zoom meeting, WhatsApp, Facebook, telepon dan lainya. Hal itu sebagai upaya untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Kedua, Karna juga meminta bawahanya untuk mengurangi jumlah dan jam kunjungan keluar daerah. Terutama ke daerah daerah dengan zona orange dan merah.
Sumber: