Petani Jahe di Sukahaji Raup Untung Besar Selama Pendemi
RAKYATCIREBON.ID - Pandemi Covid-19 tidak membuat semua sektor terkena imbas. Namun ada juga masyarakat yang ketiban berkah dengan pandemi korona virus tersebut. Salah satunya petani jahe yang mampu meraup untung besar.
Berdasarkan informasi yang menyebutkan jika rempah rempah terutama jahe mampu menguatkan imun tubuh, yang dipercaya bisa menguatkan daya tahan tubuh. Menjadikan rempah rempah jenis jahe itu menjadi buruan masyarakat.
Bahkan di awal pandemi, harga jahe merah sempat menyentuh Rp100 ribu per kg dan jahe biasa Rp60 ribu per kg nya. Namun seiring waktu harga jahe kembali turun di kisaran Rp80 sampai 60ribu per kg untuk jahe merah. Sementara jahe biasa dibandrol Rp50 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
Anton K, salah seorang pengusaha jahe merah di Desa Gunung Kuning Kecamatan Sukahaji mengatakan, permintaan komoditi jahe di pasaran saat ini, masih cukup tinggi.
Sehingga hal itu pulalah yang mendorong banyak petani bibit tanaman keras yang beralih menjadi petani jahe.
“Saat ini banyak sekali pengusaha bibit yang juga beralih menjadi petani jahe, sebab selain keuntungan cukup besar, jumlah pesanan masih cukup besar, terutama untuk pasar pasar di luar Jawa,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Sumitra, salah seorang guru SD di Kecamatan Sindangwangi. Dia nyambi menjadi petani jahe dengan memanfaatkan sekitar pekarangan rumahnya.
Diakuinya, menanam jahe tidak terlalu sulit perawatanya dibandingkan bibit tanaman keras dan buah. Yang terpenting sebut dia, media tanah yang digunakan harus bagu, yakni tanah hitam dan gembur.
Uniknya lagi, kata Sumitra, tanaman Jahe sendiri bisa ditanam di media polybag atau media lainya sehingga memudahkan petani untuk memanen maupun saat menyiram.
“Saya sendiri sengaja menanam hampir 100 pohon jahe merah di media polybag dan Alhamdulilah sudah beberapa kali panen dan menghasilkan uang,” pungkasnya.(pai)
Sumber: