Dibuka 3.558 Kuota Guru di Kabupaten Majalengka, Honorer Diutamakan

Dibuka 3.558 Kuota Guru di Kabupaten Majalengka, Honorer Diutamakan

RAKYATCIREBON.ID - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka mendapatkan kuota 3.558 guru untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K tahun 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Ahmad Suswanto mengatakan, kuota 3.558 guru untuk seleksi P3K tersebut sesuai informasi dari Kemendagri dan Kemendikbud. Beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengajukan ribuan kuota kepada kementerian.

\"Kami mendapatkan kuota 3.558 orang calon yang akan mengikuti seleksi P3K. Saat ini kami masih menunggu juklak juknis seleksi,\" ujar Ahmad Suswanto kepada Rakyat Cirebon, Kamis (3/6).

Menurutnya, kekurangan guru untuk tingkat SD dan SMP di Kabupaten Majalengka itu jadi latar belakang pihaknya mengajukan ribuan kuota guru.

Saat ini hampir seluruh sekolah tingkat dasar dan menengah mengalami kekurangan guru yang berstatus PNS.

\"Kami sangat membutuhkan tenaga guru itu. Karena hampir di setiap sekolah rata-rata kekurangan guru. Satu sekolah PNS hanya satu atau dua orang terutama di SD. Tidak ada satupun sekolah yang sesuai kebutuhan. Alhamdulilah, dari yang kami ajukan sebanyak 3.725, terealisasi 3.558,\" ucapnya.

Siswanto juga mengungkapkan, dalam seleksi nanti guru yang sudah terdaftar di Dapodik dan telah mengabdi menjadi tenaga honorer bertahun-tahun menjadi prioritas untuk mengikuti seleksi P3K.

\"Kriterianya minimal sudah ada di dalam dapodik mereka punya hak. Kami menghargai mereka yang sudah bertahun-tahun menjadi honorer,\" ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka, Ridwan Mochamad Ramdhani menyebutkan, selama kurun waktu empat tahun terakhir ini jumlah pensiunan ASN banyak.

Sementara formasi penerimaan paling banyak hanya separuhnya. “Setiap tahun bisa 600-an ASN di Majalengka. Empat tahun terakhir ini merupakan angkatan paling banyak,” ujar Ridwan.

Jumlah penerima setiap formasinya, kata Ridwan, dinilai jomplang. Pasalnya, minimal seperempat hingga maksimal setengahnya.

\"Fenomena ini dinilai bukan hanya terjadi di Majalengka melainkan secara nasional,\" ucapnya.

Data per April lalu saja, tercatat ada 10.167 jumlah ASN di Majalengka. Sehingga, kebutuhan ASN di Majalengka kurang 7.873 orang.

\"Secara ideal menurut ABK (analisis beban kerja) yang ditetapkan oleh Bagian Organisasi Setda. Jumlah formasi Majalengka perlu kurang lebih 18 ribu orang. Namun, stok pegawai yang ada per April 2021 sekitar 10.167 orang. Jadi jelas ada gap kekurangan disana,\" jelas dia.

Sumber: