Pengunjung Curug Leles Sindangwangi Wajib Masuk ke Bilik Steril
RAKYATCIREBON.ID – Pengelola Bumi Perkemahan (Buper) dan wisata Curug Leles di Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi, memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Diantaranya setiap pengunjung wajib masuk ke bilik steril, sebelum masuk ke lokasi wisata. Selain itu, mereka juga diwajibkan memakai masker dan diukur suhu tubuhnya.
Menurut Apri, salah seorang pengelola wisata Curug Leles, lokasi tersebut merupakan wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki keunikan tersendiri.
Selain air terjun dan sungai yang mengalir membelah kawasan, hutan pinus yang tumbuh menjadi sangat eksotis dan indah.
“Untuk memberikan kepuasan bagi para pengunjung, terutama peserta perkemahan atau camping, pengelola juga membangun sejumlah fasilitas. Seperti MCK, Gazebo, kolam renang mini, hingga lapangan khusus dan zona zona untuk tenda,”jelas Apri kepada Rakyat Cirebon, Selasa (1/6).
Sementara itu, meski masih pandemi, pemkab Majalengka sedang mempersiapkan sistem pembelajaran tatap muka yang akan digelar pada Juli 2021 mendatang.
\"Kami akan melakukan pembelajaran tatap muka bulan Juli mendatang di tahun ajaran 2021-2022,\" ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Ahmad Suswanto, Senin (31/5).
Menurut Ahmad, saat ini pihaknya telah melakukan pemetaan dan persiapan - persiapan lainnya terkait pembelajaran tatap muka untuk tahapan sekolah tingkat TK, SD dan SMP.
\"Dinas Pendidikan Majalengka sudah membuat draf rancangan gambaran untuk bagaimana sekolah maupun guru ketika melangsungkan pembelajaran tatap muka terbatas,\" jelas Ahmad.
Hal itu, kata dia, sudah dirumuskan dengan para kepala bidang dengan unsur organisasi PGRI maupun dewan pendidikan, bahwa pihaknya siap di tahun pelajaran baru 2021-2022 akan melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka terbatas.
\"Insya Allah kita maksimalkan dengan segala persiapannya, termasuk guru dengan strategi dan metode pembelajarannya. Kemudian siswa dengan kesiapannya juga. Saya berharap nantinya tidak ada klaster Covid-19 di satuan pendidikan,\" harapnya terkait pembelajaran tatap muka di Kabupaten Majalengka.
Terpisah, ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda S.Pd mengatakan, sekolah harus lebih kreatif agar pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini tidak menjadi kaku dan mencekam, namun tetap aman dilaksanakan.
Menggelar pembelajaran tatap muka, juga harus mempertimbangkan positivity rate kasus Covid di setiap wilayah, serta dibutuhkan kreativitas sekolah, di berbagai wilayah misalnya memanfaatkan alam dalam pembelajaran tatap muka (PTM).
“Kami juga mengajak para orang tua menjadi guru pengganti bagi anak-anaknya, saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih berjalan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19,” jelasnya.(pai/hsn)
Sumber: