Permintaan Kolang-kaling Turun Drastis
RAKYATCIREBON.ID- Kolang-kaling sudah jadi langganan suguhan primadona di bulan Ramadan. Sebab, banyak diminati sebagai menu berbuka.
Buntut dari hal itu, sewajarnya penjualan kolang-kaling melonjak tiap Ramadan. Namun hal itu tidak terjadi pada tahun ini.
Penjualan kolang-kaling yang merosot dialami salah satu pedagang di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Iip Lutfirahma (52).
Pria yang sudah kurang lebih 20 tahun berjualan kolang-kaling ini keheranan, melihat lesunya penjualan kolang-kaling pada Ramadan tahun ini.
\"Tidak terlalu ramai, pokoknya drastis menurun,\" ujar Iip saat ditemui di kios jualannya di pinggir Jalan Raya Maja-Talaga, Sabtu (24/4).
Tak tanggung-tanggung, penurunan jumlah penjualan kolang-kaling di kios berkisar 50-90 persen dari Ramadan tahun lalu.
Bila Ramadan 2020 lalu masih bisa mencapai satu 100 ton, kini paling mentok hanya tak lebih dari 10 ton dalam kurun waktu dua bulan.
\"Ya dikalkulasikan selama dua bulan sebelum puasa hingga lebaran pada tahun lalu sama tahun ini beda banget. Sekarang jual 10 tahun saja sudah untung,\" jelas dia.
Iip menyampaikan, penjualan masih bisa terbantu dengan adanya pelanggan tetap dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Misalnya saja, Iip akan mengirim sebanyak 2 ton ke Cirebon pada pekan depan.
\"Ya masih ada beberapa yang beli banyak misal besok saya mau ngirim ke Cirebon sebanyak 2 ton. Tapi dibanding tahun lalu, turun drastis,\" ucapnya.
Harga kolang-kaling tengah naik di Ramadan tahun ini. Dari awalnya Rp 10.000 per kg jadi Rp 12.000-15.000 per kg. Namun nyatanya, belum cukup menutup penurunan omzet yang terjadi selama pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Iip mengaku tidak akan menutup dagangannya. Ia berdalih meski penjualan menurun, setidaknya dagangan masih laku untuk menutup kebutuhan sehari-hari. \"Buat muter saja, gak ada pilihan lain,\" katanya.(hsn)
Sumber: