Berbeda dengan PKS, PAN Tolak Gabung dalam Poros Islam

Berbeda dengan PKS, PAN Tolak Gabung dalam Poros Islam

RAKYATCIREBON.ID - Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kabupaten Majalengka menolak wacana koalisi parpol Islam atau Poros Islam dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti. Alasannya, untuk mencegah munculnya politik identitas.

Ketua DPD PAN Majalengka, H Rona Firmansyah melalui Wakil Ketua Aop Ropiki Iskandar mengatakan, ada empat poin yang menjadi alasan dan hasil ijtihad DPD PAN Kabupaten Majalengka untuk tidak bergabung dalam Poros Islam.

Pertama, faktor sejarah dan sudah dilakukan dalam beberapa kali pemilu. Hasilnya, hanya menjadi musibah dan tidak pernah terjadi persatuan. Malah sebaliknya, kerap menjadi ajang pertikaian.

“Oleh karena itu, kami tidak ingin mengulang kegagalan masa lalu,” ungkap anggota DPRD Kabupaten Majalengka itu, Senin (19/4).

Kedua, gagasan atau wacana itu akan kembali melahirkan konsep politik identitas yang berbasis agama. Hal ini, perlu dikaji ulang dan disikapi secara hati-hati. Meskipun, undangan-undang nomor 2 tahun 2011 telah menjamin itu. Tetapi sebagai pengurus partai, yang juga anggota legislatif, tetap merasa khawatir akan terjadi keretakan sosial dan mengganggu integritas nasional.

Ketiga, wacana itu akan melahirkan antitesis poros lain yang non agamis. Dan konsep ini tidak akan produktif untuk kemajuan bangsa.

Keempat, proses pendidikan politik harus diarahkan dan didasarkan pada pendekatan rasional dan logis, agar demokrasi berjalan dengan baik.

“Alasan-alasan ini menjadi pedoman dan ijtihad kami dalam menolak wacana koalisi Poros Islam,” ucap Ketua Fraksi PAN Demokrat DPRD Kabupaten Majalengka itu.

Aop menambahkan, DPD PAN Majalengka berprinsip pada politik gagasan dan ide. Karena hal itu, menjadi landasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.

“Setidaknya, dengan ide dan gagasan, akan meningkatkan sumber daya manusia yang unggul. Indonesia adalah salah satu negara yang tidak banyak tergantung pada negara atau bangsa lain dalam membangun kedaulatan, baik bersifat militer, pangan, kesehatan pendidikan dan lain-lain,” ujarnya.

“Itulah konsern kami. Politik-politik gagasan dan ide. Tentu ini juga akan sangat tepat bila dilaksanakan di Kabupaten Majalengka,” pungkasnya.

Sebaliknya,DPD PKS Majalengka menilai, wacana itu sebagai solusi terbaik untuk mempersatukan kembali kekuatan politik umat Islam.

\"Saya kira potensinya cukup besar dengan terbangunnya komitmen bersama mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk menampilkan, menghadirkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,\" ujar Ketua DPD PKS Majalengka, Roni Setiawan, Jumat (16/4).

Untuk mewujudkan hal tersebut, harus terbangun kesadaran secara menyeluruh untuk membangun wacana besar yang saat ini tengah bergulir. Sehingga, kemenangan yang diharapkan dalam meraih simpati umat Islam, salah satunya mampu menampilkan sosok figur yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat.

Sumber: