Opang Hattrick Pimpin PDAM, Walikota Singgung Kebocoran
RAKYATCIREBON.ID - Tingkat kebocoran pada layanan air bersih di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) Kota Cirebon masih menjadi sorotan.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH secara langsung yang menyinggung hal tersebut, ketika melantik Sopyan Satari SE MM kembali menjadi direktur utama di PAM TGN.
Seusai melantik pria yang akrab disapa Opang itu, Azis mengatakan, menekan tingkat kebocoran harus menjadi program prioritas yang dapat direalisasikan secara berkesinambungan.
Azis mengaku, ketika era awal dirinya menjadi walikota, tingkat kebocoran masih lebih dari 40 persen. Tapi kini kurang dari 35 persen.
“Kami berharap tingkat kebocoran di era Pak Sopyan Satari saat ini terus menurun. Sampai tingkat kebocoran itu dianggap wajar, sebagai batas toleransi. Yaitu maksimal 20 persen,” ungkap Azis di aula gedung PAM TGN, Jumat (26/2).
Dia meminta jajaran direksi di PAM TGN untuk saling bahu-membahu mencapai target tersebut. Pasalnya, persoalan kebocoran yang masih terjadi di PAM TGN sudah menjadi konsumsi publik.
“Tingkat kebocoran ini merupakan momok tersendiri. Apalagi diketahui masyarakat luas,” ujarnya.
Menurut Azis, menekan tingkat kebocoran merupakan langkah penting yang harus segera dilaksanakan. Jika tingkat kebocoran mampu ditekan, Azis meyakini, manfaat yang akan dirasakan masyarakat akan lebih banyak.
“Pertama, volume air lebih tinggi. Kedua, bisa mengaliri daerah yang belum teraliri maksimal. Sehingga bisa menambah pelanggan,” kata dia.
Pihaknya meminta kepada jajaran direksi untuk terus mengidentifikasi penyebab kebocoran yang terjadi. Kemudian perbaiki. Azis menyebutkan, kebocoran juga tidak hanya diidentikkan dengan teknis atau bahkan ulah oknum.
“Tapi terjadi karena banyak penyebab. Misalnya jika ada masyarakat yang tidak mau membayar tagihan,” katanya.
Selain itu, Azis juga menekankan kepada Opang yang akan menjabat dirut hingga 2026 mendatang, untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan air bersih kepada pelanggan. Termasuk dalam penambahan sumber air maupun pengelolaannya.
“Di zaman modern seperti saat ini, kita harus terus berinovasi untuk mengembangkan unit-unit usaha. Ciptakan bisnis baru yang bisa dikembangkan PDAM. Agar sektor pendapatan tidak melulu hanya mengandalkan dari penjualan air secara reguler,” tuturnya.
Sementara itu, Opang sendiri mengaku, pihaknya selama 2020 lalu telah berupaya menurunkan tingkat kehilangan air. Upaya tersebut akan terus dilakukannya. Terlebih, menjadi target utama walikota untuk dilaksanakan. “Sebagaimana harapan kita semua, ini akan menjadi salah satu target prioritas,” katanya.
Sumber: