Jalan di Rajagaluh Terputus Kena Longsor, Diduga Akibat Lahan Gundul
RAKYATCIREBON.ID-Hujan deras yang terjadi kemarin, selain menyebabkan banjir di wilayah Utara Majalengka, juga menyebabkan sejumlah bencana longsor di wilayah Selatan Majalengka. Salah satunya terjadi di Maja Utara Kecamatan Maja.
Bahkan, longsoran tanah mengancam bangunan SDN Maja Utara. Pasalnya, longsor terjadi persis di halaman sekolah. Sejumlah fasilitas seperti tembok pengaman dan taman sekolah ikut tergerus longsor.
Sementara itu, di Kecamatan Rajagaluh, longsor juga terjadi di ruas jalan Sindangpano dan Rajagaluh, akibat ambruknya tanah di tebing setinggi sepuluh meter, yang langsung menutup akses jalan.
Peristiwa itu terjadi akhir pekan lalu sekitar pukul 16.30 WIB saat wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Menurut Yanto, warga Sindangpano mengatakan, sudah hampir satu pekan ini, wilayahnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu, hujan berlangsung dari pagi hingga malam hari.
Kemungkinan, kata dia, akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan beberapa lokasi tanah di wilayahnya labil, terutama lahan yang gundul atau lahan yang memiliki kemiringan curam seperti tebing di sekitar lokasi yang longsor.
“Kejadianya sekitar sore pukul 16.00 WIB, dimana longsoran tebing tersebut langsung menutup seluruh bahu jalan. Sehingga akses dari Sindangpano ke Rajagaluh terputus total,”jelasnya.
Beruntung dalam kejadian tersebut kondisi jalan tengah sepi. Sehingga tidak sampai memakan korban. Namun akses jalan sempat terputus cukup lama, sebelum warga dibantu aparat kemudian langsung melakukan pembersihan material tanah dan batu yang menutup jalan.
“Alhamdulilah saat ini kondisi jalan sudah bisa dilalui. Cuma kami sarankan bagi warga yang akan melintas di jalur tersebut tetap berhati hati. Terutama saat turun hujan lebat,” pungkas Maman salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Sebelumnya, Kepala Desa Sidamukti, Karwan Sutopo mengaku, khawatir dengan hujan deras yang berlangsung cukup lama. Pasalnya, beberapa kampung di Sidamukti masuk dalam wilayah rawan longsor.
Kehawatiran juga dirasakan warga Desa Sindangwangi, Ujungberung dan Jerukleueut. Pasalnya, ketiga desa tersebut pernah dilanda bencana alam beberapa tahun lalu. Bahkan, di Ujungberung dan Lengkong Kulon pada awal tahun ini terjadi longsor.
“Jujur saja kami juga khawatir. Soalnya kali ini hujanya selain cukup besar juga berlangsung lama. Kami khawatir terjadi pergerakan tanah atau longsor,” kata Udin Samsusdin, tokoh masyarakat Ujungberung. (pai)
Sumber: