Pemkab Siapkan Rp150 M, Jalan Berlubang Segera Diperbaiki

Pemkab Siapkan Rp150 M, Jalan Berlubang Segera Diperbaiki

RAKYATCIREBON.ID-Keluhan sejumlah pengguna media sosial Facebook yang kesal dengan kerusakan jalan akhirnya mendapat perhatian dari Pemkab Majalengka.

Warga merasa prihatin melihat kondisi kerusakan jalan yang bisa membahayakan para pengendara yang melintas di jalan yang rusak tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Majalengka, Agus Tamim mengatakan, tahun ini, anggaran yang disediakan untuk perbaikan jalan sebesar Rp150 miliar.

Menurutnya, perbaikan jalan menjadi salah satu prioritas yang akan digarap di tahun 2021. Saat ini pihaknya sudah melakukan pemantauan di berbagai kawasan untuk segera melakukan perbaikan.

\"Akan segera diperbaiki dan juga dilakukan peningkatan kualitas penataan ruang. Seperti peningkatan kualitas infrastruktur. Anggaran yang sudah tersedia untuk perbaikan jalan sebesar Rp150 miliar,\" ungkap Agus kepada Rakyat Cirebon, Jumat (5/2).

Ia juga terus berkomunikasi dengan Dinas PUTR Provinsi Jawa Barat untuk mengawal pembangunan jalan-jalan yang berada dalam kewenangan Pemprov Jawa Barat.

\"Khusus jalan provinsi juga kami kawal, kan jalannya dipakai masyarakat Kabupaten Majalengka, ya kalau rusak bisa segera diperbaiki,\" ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pengguna jalan mempertanyakan perbaikan jalan berlubang di jalur Majalengka Rajagaluh.

Tepatnya di sekitar jalur Cigasong dan Sukahaji. Pasalnya, penambalan lubang yang dilakukan petugas hanya menggunakan pasir berbatu (sirtu) dan tanah.

Akibatnya, selain tidak rata dan bisa bertahan lama, akibat kondisi curah hujan yang masih tinggi. Jalan menjadi licin, terutama saat hujan gerimis, akibat sisa material tanah yang terkena air.

Aditya (45) salah seorang pengguna jalan asal Sindangwangi mengaku heran dengan proses penambalan jalan yang hanya menggunakan sirtu dan tanah tersebut.

Sebab, selain tidak tahan lama, kerikil dari sirtu yang sempat dijadikan untuk menimbun lobang, kerap bertebaran di jalan. Sehingga membahayakan pengguna jalan terutama pengguna sepeda motor.

“Saat turun hujan, tanah timbunan yang ada di lubang terbawa arus dan sebagianya masih menempel diaspal sehingga jalan menjadi licin,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, penimbunan jalan juga tidak dilakukan secara serentak dan menyeluruh di jalur jalan tersebut. Pasalnya penimbunan tidak dilakukan di ruas jalan Sukahaji Rajagaluh dan Rajagaluh Sindangwangi.

Sumber: