Pasak Bumi Dibangun, Nyaris Tidak Ada Pergerakan Tanah

Pasak Bumi Dibangun, Nyaris Tidak Ada Pergerakan Tanah

RAKYATCIREBON.ID-Kepala Desa Jerukleueut, Ardi AMD mengatakan, keberadaan pembangunan pasak bumi dari tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) ternyata mampu mengurangi potensi ancaman bencana pergerakan tanah.

Padahal, kata Ardi, sebelum adanya pasak bumi tersebut, desa Jerukleueut selalu dilanda pergerakan tanah setiap memasuki musim penghujan.

“Bahkan bencana besar sempat terjadi sekitar tahun 2014 lalu. Dimana hampir 50 rumah di desa itu retak retak, dan beberapa sempat ambruk akibat pergerakan tanah,” jelas Ardi kepada Rakyat Cirebon, Selasa (2/2).

Namun, kata dia, memasuki musim penghujan di awal tahun 2021 ini, pergerakan tanah maupun longsor di desa itu nyaris tidak ada.

Dia menjelaskan, sejak dibangun tower, dan dipatuhinya imbauan pemerintah oleh masyarakat, seperti larangan membangun kolam di sekitar jalur patahan, maupun mendirikan bangunan permanen di lokasi itu, pergerakan tanah sudah tidak terjadi lagi.

Saat ini pemerintah Kabupaten Majalengka melalui BPBD sudah memasang papan pengumuman dan peta mitigasi bencana. Sehingga memudahkan warga untuk memilih lokasi yang aman.

Sedangkan terkait ancaman bencana, sambung Ardi, pihak Geologi dan BPBD Pemprov Jabar sudah memasang alat deteksi bencana.

Sehingga akan mudah dipantau. Bahkan sekecil apapun potensi bencana pergerakan tanah, datanya bisa langsung terekam hingga ke pusat.

“Selain alat pendeteksi bencana, juga dibangun sejumlah peta mitigasi bencana. Diantaranya peta alur bencana dan penjelasan lainya di sekitar lokasi yang dianggap berbahaya,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat akan tetap mematuhi rambu rambu tersebut. “Agar musibah pergerakan tanah di desa Jerukleueut bisa diminimalisir, atau dihindari,” imbuhnya. (pai)

Sumber: