Wawali: Itu Lumpur Mau Dibagaimanakan?
Sudah tiga minggu pengerukan muara Sungai Sukalila dilakukan BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Sampai Kamis (28/01), pengerukan mulai sampai di bagian ujung. Namun, ada sejumlah kendala yang dirasakan petugas saat mengeruk lumpur sedimentasi di bagian muara.
Laporan: ASEP SAEPUL MIELAH, Cirebon
WAKIL Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati meninjau progres pengerukan di lapangan. Ia pun memberikan beberapa catatan.
\"Pertama, pengerukan sudah sampai belokan. Sedikit lagi lah. Tinggal ngangkut. Nanti nunggu kering diangkut PU,\" ungkap Eti, kemarin.
Salah satu catatan yang membuat Wawali mengerutkan dahi. Dimulai dari belokan hingga titik yang sedang dikeruk saat ini, lumpur sedimentasi diangkat dan dibuang ke bagian seberang sungai yang merupakan kewenangan Pelabuhan.
Dengan begitu, kata Eti, itu akan menjadi pekerjaan tambahan untuk pihaknya. Karena bagian Panjunan akan ditata, otomatis bagian seberang juga harus ditata agar lebih estetis.
\"Saya melihat, ada hasil kerukan yang disimpan di seberang sungai. Harusnya di sana clear. Karena pohon di sana juga kena. Terus nanti ngangkut lumpur dari sananya susah lagi,\" ujar perempuan berjilbab itu.
Menindaklanjuti hasil peninjauan kemarin, dengan sedikit geram karena melihat pembuangan lumpur sedimentasi ke seberang, Eti pun segera memanggil semua SKPD terkait untuk evaluasi.
\"Saya akan evaluasi dengan semua pihak terkait. Itu lumpur di seberang mau dibagaimanakan?\" kata Eti.
Petugas pembantu operator beko dari BBWS, Roby Gandani mengungkapkan, sampai saat ini pengerukan sudah sampai sekitar 450 meter dari titik awal. Sehingga tersisa sekitar 300 meter lagi.
Data perencanaan awal, kata Roby, pengerukan dilakukan di muara Sungai Sukalila sepanjang 780 meter. Dimulai dari titik awal jembatan jalan Sisingamangaraja hingga ujung muara menuju laut.
\"Total yang harus dikeruk itu 780 meter panjangnya. Dalamnya kurang lebih dua meter. Karena memang lumpurnya dalam,\" ungkap Roby.
Di bagian ujung, kata Roby, memang ada beberapa kendala. Di antaranya terkendala perahu-perahu yang belum dipindahkan. Selain itu, tempat pembuangan lumpur sedimentasi, karena di bagian Panjunan sudah penuh dan belum diangkut.
\"Kita sulit membuang. Makanya, sementara kita simpan ke seberang karena di sini penuh. Jika dipaksakan akan meluber ke jalan,\" jelasnya.
Sumber: