Bupati: Jangan Termakan Berita Hoaks Sinovac

Bupati: Jangan Termakan Berita Hoaks Sinovac

RAKYATCIREBON.ID-Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd meminta masyarakat tidak termakan berita hoaks terkait vaksin Covid-19 (Sinovac).

Saat ini, pihaknta terus melakukan langkah persuasif dan pendekatan kepada masyarakat melalui contoh langsung, terkait vaksinasi Sinovac, sebagai langkah edukasi kepada masyarakat. Terutama yang masih khawatir dengan reaksi dan dampak vaksin.

“Selain itu, kami juga sudah membentuk tim khusus Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Yakni merupakan reaksi medis setelah pasien di vaksin,” kata Karna kepada Rakyat Cirebon, Kamis (28/1).

Nantinya, kata dia, Tim KIPI akan melakukan deteksi dan penanganan jika terjadi hal yang tidak diinginkan setelah vaksinasi.

Menurutnya, reaksi seseorang akibat divaksin merupakan hal yang biasa. Seperti meriang. Kekhawatiran masyarakat soal KIPI vaksin Sinovac lebih disebabkan karena termakan hoaks, serta karena vaksin tersebut merupakan vaksin baru.

“Ya sebenarnya masyarakat sudah biasa divaksin, kira kirakan formulanya seperti itu. Cuma kandungannya berbeda. Kalau ada efek tentunya ada antisipasi. Kami sudah bentuk tim khusus. Kalau hanya panas dingin kan itu sih biasa,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Drs H Alimudin MM sudah mengantisipasi jika terjadi efek dari vaksinasi dengan membentuk tim khusus, KIPI. Di dalamnya ada dokter spesialis dan perawat.

“Yang penting kami mengantisipasi. Karena vaksin Sinovac ini kan baru. Jadi tentunya kami siapkan semua perangkatnya. Termasuk antisipasi KIPI dengan membentuk tim khusus,”jelasnya.

Disinggung soal sosialisasi kepada masyarakat agar lebih yakin dengan gerakan vaksin tersebut, mantan Dirut RSUD Majalengka menjelaskan, kenapa alasan pihaknya mendahulukan tenaga kesehatan (Nakes) yang di vaksin.

Karena nantinya mereka akan menjadi corong informasi kepada masyarakat. Sejauh ini tidak ada Nakes maupun masyarakat yang komplain.

“Merekalah nantinya yang akan melakukan edukasi, dan pelaksanaan vaksin sendiri tidak asal sebab. Ada alurnya. Seperti screening dulu, pemeriksaan persyaratan dan lainya,”tambah Ali.

Sedangkan terkait peningkatan jumlah warga terpapar Korona di Majalengka hingga pertengahan Januari tahun 2021. Ali mengakui ada kenaikan sebanyak sebelas orang pasien. “Kesebelas orang tersebut merupakan yang klaster pasar,” imbuhnya. (pai)

Sumber: