Rabu, Vaksin Dikirim dari Bandung ke Indramayu, lalu ke Cirebon
RAKYATCIREBON.ID – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr H Deden Bonni Koswara MM memastikan perkembangan terkini dalam keadaan terkendali. Dan sampai saat ini sudah dilakukan tes untuk menguji kondisi dan efektifitas vaksin Covid-19 dengan mengambil rute pendistribusian paling jauh.
Dikatakan, Kabupaten Indramayu sampai sekarang termasuk dari 7 kabupaten/kota di Jawa barat yang tidak memberlakukan pembatasan masyarakat secara mikro. Kebijakan yang berlaku adalah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sama dengan ketujuh daerah tersebut. Dalam hal ini ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu Nomor 17 tahun 2021 tetap menjadi acuan dan diimplementasikan. “Meski dinyatakan terkendali, namun tetap tidak berarti berleha-leha, apalagi mengendorkan kegiatan. Tetap kita melakukan kegiatan sesuai surat edaran Satgas Covid-19,” jelasnya, Senin (25/1).
Adapun distribusi vaksin Covid-19 dari provinsi ke Kabupaten Indramayu akan dilakukan Rabu (27/1) besok. Jumlah vaksin yang akan diterima Kabupaten Indramayu nanti sebanyak 9.200 vial. Adapun estimasi waktu pengiriman pada pendistribusiannya dijadwalkan keberangkatan dari provinsi pukul 08.00 WIB dengan rute distribusinya dari Bandung ke Indramayu, kemudian Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. “Kita sudah koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melaksanakan pengamanan dan nanti akan didistribusikan ke puskesmas dan fasilitas kesehatan pada 28-30 Januari 2021,” terangnya.
Disampaikan, setelah diterima dari provinsi akan disimpan pada alat pendingin khusus berupa vaccine freezer dan disiapkan pula cold chain. Dalam penyimpanannya vaksin harus tetap dalam kondisi efektif dengan suhu 2-8 derajat celcius. Bahkan sudah dilakukan pula tes mengangkut vaksin ke lokasi vaksinasi dengan jarak paling jauh.
“Suhunya harus stabil saat disimpan maupun ketika didistribusikan. Kita mencoba suhu di dalam box, dicoba dalam waktu 3 jam karena waktu tempuh paling jauh itu ke wilayah Kecamatan Gantar antara 2,5 sampai 3 jam. Dan kemarin dicoba selama 3 jam itu suhunya 5 derajat. Jadi dalam hal ini vaksin aman,” paparnya.
Disinggung efek samping mengkhawatirkan terhadap penerima vaksin yang banyak diperbincangkan publik, Deden memastikan memang ada. Efeknya bisa terjadi gejala ringan sampai gejala berat. Meski demikian pihaknya sudah mengantisipasi berbagai kemungkinannya. Dan diharapkan dalam vaksinasi nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Efek vaksinasi memang bisa terjadi gejala ringan sampai berat. Kalau gejala ringan bisa memerah pada suntikan, atau gatal-gatal. Gejala berat yang disampaikan dari uji klinis ketiga di Bandung menang tidak ditemukan gejala beratnya. Tapi kita tetap siapkan tim khusus kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, naudzubillah mindzalik jangan sampai ada,” ujarnya.
Sementara itu, perkembangan Covid-19 di Kabupaten Indramayu sampai Senin (25/1) pukul 12.00 WIB, jumlah kasusnya sudah sebanyak 2.667 setelah ada 12 kasus baru. Jumlah ini terdiri dari 2.106 sembuh, 94 meninggal, dan 467 masih dalam perawatan atau isolasi. (tar)
Sumber: