Demokrat Kejar Hattrick di Pilwalkot Cirebon
RAKYATCIREBON.ID – Partai Demokrat menargetkan untuk kembali memenangkan Pilwalkot Cirebon pada edisi berikutnya, setelah menang di edisi 2013 dan 2018 beruntun. Adalah Drs H Nashrudin Azis SH yang menjadi bintangnya. Hingga kini, masih menjabat walikota untuk periode kedua hingga akhir 2023.
Belakangan, selain sejumlah politisi dari beberapa partai politik yang menyatakan siap maju di Pilwalkot Cirebon mendatang, publik juga bertanya-tanya, siapa kira-kira putera mahkota yang akan diproyeksikan untuk melanjutkan kepemimpinan Nashrudin Azis pada periode berikutnya?
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Ir H Sri Budihardjo Herman MIPol menilai, Azis effect akan memiliki pengaruh signifikan terhadap capaian Partai Demokrat di Pilwalkot Cirebon mendatang. Pria yang akrab disapa SBH itu menyebutkan, Azis masih akan menjadi faktor penentu.
“Bagaimana pun juga Pak Azis itu adalah tokoh Demokrat, yang sampai saat ini masih menjabat walikota. Tentunya kita sebagai kader harus menghormati beliau. Jadi, bagaimanapun, faktor Pak Azis masih jadi penentu,” kata SBH, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Senin (25/1).
Disinggung mengenai kemungkinan adanya putera mahkota yang disiapkan Azis, SBH mengatakan, orang nomor satu di Kota Cirebon itu selalu akan mengedepankan pertimbangan realistis. Disebutkan SBH, Azis memiliki sikap yang demokratis dengan mempertimbangkan banyaknya dukungan pada figur tertentu.
“Saya kira Pak Azis juga akan melihat dari sisi realistis. Pak Azis itu bukan tipikal orang yang semacam mengambil sikap dengan cara-cara yang tidak demokratis. Saya hafal betul, Pak Azis itu ketika banyak masyarakat yang meminta kader Demokrat misalnya si A, saya yakin Pak Azis akan ikut mendukung pasangan tersebut,” tuturnya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu juga membeberkan, ada beberapa kader Partai Demokrat di Kota Cirebon yang berpotensi dicalonkan sebagai walikota maupun wakil walikota ke depan. Ia menyebutkan, ada M Handarujati Kalamullah SSos, HP Yuliarso BAE, dan Dr R Pandji Amiarsa SH MH. Lantas, bagaimana dengan Ir HE Herman Khaeron MSi?
“Saya tidak yakin, karena Pak Hero (sapaan akrab Herman Khaeron, red) sangat dibutuhkan di pusat. Apakah betul Pak Hero mau memimpin lima kecamatan? Sementara tenaga dan pikirannya dibutuhkan oleh 34 provinsi di Indonesia. Pak Herman itu sudah laik menjadi menteri. Minimal gubernur Jawa Barat,” terangnya.
Disinggung mengenai kemungkinan dirinya untuk ikut dalam bursa perebutan rekomendasi DPP Partai Demokrat, SBH menjawab diplomatis. Menurutnya, setiap politisi tidak menutup kemungkinan untuk ikut dalam kontestasi perebutan kekuasaan. Khusus dirinya, SBH menyebutkan peluangnya masih seimbang antara mencalonkan atau tidak.
“Tetapi saya sebagai kader akan mawas diri, ketika partai tidak merestui atau tidak memberi izin kepada saya. Jadi, saya pastinya akan menunggu sinyal dari DPP.Tapi sebagai kader harus siap ketika diminta. Siap kalau ditugaskan. Jadi masih fifty-fifty. Bisa iya, bisa tidak. Saya masih melihat situasi semuanya,” kata dia.
SBH sendiri saat ini dikenal sebagai salah satu politisi yang getol turun ke masyarakat di Kota Cirebon. Kendati pun ia berlatarbelakang dari Indramayu. Namun SBH menyebutkan, agenda turun ke masyarakat didasari karena dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar.
“Yang jelas, DPP juga pasti punya target memenangkan untuk periode ke depan. Apalagi ini (Kota Cirebon, red) lumbung pemenangan Partai Demokrat,” katanya.
Sementara terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah SSos menegaskan, pihaknya menargetkan untuk mencetak hattrick kemenangan di Pilwalkot Cirebon. “Insya Allah kita siap untuk mencetak hattrick. Setelah 2013 dan 2018, pada periode berikutnya kita targetkan menang lagi,” katanya.
Politisi yang akrab disapa Andru itu mengatakan, pihaknya terus menjaga ritme kerja-kerja politik para kader maupun pengurus Partai Demokrat di tengah masyarakat. Saat ini, kata dia, lebih prioritas untuk mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Cirebon di bawah kepemimpinan Azis-Eti.
Sumber: