APBD 2021 Telah Disusun, Semoga Tak Ada Anggaran Selundupan

APBD 2021 Telah Disusun, Semoga Tak Ada Anggaran Selundupan

RAKYATCIREBON.ID-Kabupaten Majalengka tahun 2021 telah menyusun postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang nilainya diperkirakan mencapai Rp3,5 triliun.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Majalengka Lalan Soeherlan dalam rapat internal mengatakan, secara umum APBD telah tertera dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dengan besaran angka Rp3,5 triliun.

\"Di SIPD APBD Kabupaten Majalengka total Rp3,5 triliun. Tapi belum final. Karena sedang proses evaluasi di Kementerian (Kementerian Dalam Negeri, red),\" ungkap Lalan, kemarin.

Menurutnya, Pemkab Majalengka diproyeksikan memperoleh pendapatan daerah dari dana transfer Pemerintah Pusat maupun Provinsi sebesar Rp2,8 triliun.

Sementara Pendapatan Asli Daerah Rp559 miliar. Kemudian pendapatan lain-lain yang sah Rp130 miliar. \"Kami berharap, tahun ini mendapat Bantuan Provinsi (Banprov) bisa lebih besar dari tahun lalu,\" katanya.

Lalan melanjutkan, pihaknya telah melakukan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terkait postur anggaran tersebut. Sekaligus membahas anggaran belanja (APBD) kabupaten Majalengka.

Dia merincikan, belanja langsung dan belanja tidak langsung atau belanja operasi dalam nomenklatur baru sebesar Rp2,1 triliun.

Sedangkan belanja modal Rp880,3 miliar. Selanjutnya, untuk belanja tidak terduga sebesar Rp10 miliar, belanja transfer Rp532 miliar.

\"Senin kami sudah rapat dengan DPRD. Kepada OPD diharapkan untuk secepatnya melakukan pendalaman program yang akan disusul dengan ekspose, untuk harmonisasi dengan program prioritas,\" jelasnya.

Terpisah, Bupati Majalengka, Karna Sobahi berjanji akan tancap gas mewujudkan program prioritas pada tahun ini.

Dia menyebut akan segera menyusun Draft Pagu Anggaran (DPA). Draft tersebut diprioritaskan kepada capaian misi kepemimpinan yang berisi program prioritas sesuai janji politiknya saat kampanye dulu.

\"Sekarang akan dikoreksi secara teliti terkait penyusunan DPA. Semoga tidak ada anggaran selundupan. Sebab saya ingin anggaran ini benar-benar fokus dan menyentuh program prioritas,\" ungkap Karna.

Sebab, pada tahun pertama kepemimpinannya tentu masih masa transisi. Tahun kedua terkendala pandemi Covid-19. \"Nah pada tahun ketiga ini saya berharap kita berkomitmen mewujudkan visi dan misi sebagai tanggung jawab kepada rakyat,\" pungkasnya.(hsn)

Sumber: