Kasi Intel Kejari: Siap-siap untuk Saksi Dugaan Penyelewengan BPNT
RAKYATCIREBON.ID – Dugaan penyelewengan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kini mulai ditangani Kejaksaan. Beberapa pihak sudah dipanggil. Mereka dimintai keterangannya. Demi memastikan benang kusut yang selama ini terjadi.
Pasalnya, isunya menjadi liar. Kejaksaan pun komitmen akan menyelesaikannya. Pihak-pihak yang terlibat, akan terus dikejar.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sumber, Wahyu Oktaviandi SH MH mengatakan dugaan penyelewengan bakal di usut tuntas.
Saat ini proses penyelidikan sedang berlangsung. Pemanggilan-demi pemanggilan terus dilakukan kepada pihak-pihak terkait dalam penyaluran BPNT.
Ia juga membenarkan Koordinator Daerah (korda) Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Eka Wildanu telah dipanggil kejaksaan untuk dimintai keterangan terkait BPNT. \"Semua yang terlibat pasti akan kita panggil,\" kata Wahyu, Kamis (21/1).
Dipastikan, yang dipanggil bukan hanya Kordanya saja. Tujuannya untuk mengumpulkan data.
Sebelum data terkumpul, pihaknya enggan berspekulasi apakah akan ada tersangka atau tidak.
\"Kita masih terus mengkaji. Mengumpulkan data. Jadi belum sampai bicara siapa yang bakal jadi tersangka atau tidak,” kata dia.
Menurutnya prosesnya masih lama. “Kita lihat saja nanti. Yang pasti Kejaksaan serius menuntaskan masalah BPNT, agar penyaluran BPNT di Kabupaten Cirebon lebih baik lagi,\" ujarnya.
Saat disinggung, apakah monopoli suplayer seperti AM dan DK juga ikut dipanggil, menurut Wahyu, hal itu tidak mesti ditanyakan lagi.
\"Kan sudah jelas. Yang terlibat didalam penyaluran BPNT kita mintai keterangan,\" tuturnya.
Ia menjelaskan, ada waktu tahapan dalam penanganan kasus hukum sesuai SOP. Yang pasti, dugaan penyelewengan BPNT ini akan dituntaskan sampai tuntas.
\"Kita akan kejar terus. Kalau sudah waktunya dan ada hasilnya, pasti kita ekspost,\" ucapnya.
Sebelumnya, aktivis Cirebon Timur, Samsul Arif mendesak Aparat Penegak Hukum, mengusut tuntas dugaan penyelewengan program BPNT. Sebab, praktiknya dinilai masih carut-marut. Diduga banyak oknum bermain.
Sumber: