Pentingnya Museum Diorama Kota Cirebon Segera Diwujudkan
Diketahui, lokasi museum sendiri sudah ditetapkan, yakni di Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon yang berlokasi di dekat Gedung eks British America Tobacco (BAT).
Namun, selang empat tahun kemudian, Rakyat Cirebon menyambangi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon, mempertanyakan kembali persiapan pembangunan Museum Diorama sejarah pemerintahan kota Cirebon. Bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs. H. Jaja Sulaeman, M.Pd didampingi Kabid. Pengelolaan Arsip, Cecep Supriadi, SE, dan Kabid. Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, Andi Munadi, S.Pt, MM di ruang lobby Depo Arsip Kota Cirebon, Selasa (28/7). Pihak Dispusip Kota Cirebon mengakui bahwa Museum Diorama sudah lama bertahun-tahun telah dibahas. \"Dari sisi Detail Engineering Design (DED) Konten, sebenarnya Dispusip sudah siap untuk segera diwujudkan,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs. H. Jaja Sulaeman, M.Pd.
Lebih lanjut, kata Jaja, kendala-kendala yang lain tentu terkait dengan Detail Engineering Design (DED) fisik bangunan. Sehingga bisa menyesuaikan terutama dalam penempatan-penempatan yang ada, dimana lokasi yang akan digunakan. “Kita tahu selama ini lokasi yang direncanakan di Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon yang berlokasi di dekat Gedung eks British America Tobacco (BAT),” jelasnya.
Menurut Jaja, penentuan lokasi itu memang beralasan. Karena di wilayah itu merupakan kawasan kota tua. Sehingga akan sangat mendukung kawasan tersebut menjadi destinasi wisata. “Tentu, hal ini perlu perencanaan lebih jauh terutama dari aspek penyiapan fisiknya. Fisik itu khan perlu penataan dalam membangun. Nah, inilah yang harus diimbangi dalam hal pelaksanaan fisik. Jadi kalau fisiknya sudah ada maka konten tinggal menyiapkan pengadaan di anggaran. Jika ingin segera diwujudkan tentu fisik juga harus sudah dimulai untuk melakukan pembahasan sampai ke Detail Engineering Design (DED) fisik. Tentunya, ini bagian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk menyiapkan fisik, dan Dispusip mempersiapkan konten. Keduanya harus sinkron dan bergerak bersamaan agar konsep Museum Diorama segera bisa diwujudkan,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon ini menyampaikan yang terpenting adalah komitmen bersama. “Karena ini mendukung visi misi Kota Cirebon sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah,” tegasnya.
Keberadaan museum ini dipandang penting, mengingat Museum Diorama merupakan destinasi wisata dan sumber pembelajaran bagi masyarakat tentang peninggalan seni budaya Cirebon yang bernilai tinggi. Apalagi perencanaan pembangunan Museum Diorama di wilayah yang berdekatan dengan keraton-keraton yang ada di Kota Cirebon. Di lain sisi, Kota Cirebon sendiri menjadi salah satu jaringan kota pusaka di Indonesia. Keberadaan Museum Diorama bakal menjadi daya tarik tersendiri, sebagai pusat informasi dan destinasi wisata di Kota Cirebon. Terlebih, Keraton Kasepuhan sudah memiliki museum tersendiri, yang menampilkan koleksi benda-benda pusaka secara fisik. Tentu berbeda dengan adanya Museum Diorama.
“Jadi masyarakat Kota Cirebon, tokoh masyarakat, seniman, budayawan, dan Pemerintah Kota Cirebon harus mendukung. Karena, pengembangan budaya Cirebon tidak bisa lepas dari masyarakatnya sendiri. Tunjukan cerminan bahwa Cirebon ini sebagai Kota Budaya, Kota Wali, dan Kota Pendidikan. Inilah langkah awal, agar Museum Diorama segera terwujud untuk mendukung pariwisata Kota Cirebon,” ungkap Jaja.
Terkait nama, saat ini sudah ada alternatif nama museum yang diajukan Tim Perumus Story Line ke Pemkot Cirebon. Dari delapan nama, Caruban Nagari, Carub Kanda, Nagari Pusering Bumi, Mande Cirebon, Memori Sejarah Cirebon, Mande Caruban Kanda, dan Mande Kanda Caruban. Nama \"Lampahing Cirebon\" yang berarti \"Perjalanan Cirebon\" memperoleh sambutan tertinggi.
Sejauh ini, setelah penentuan lokasi yang sudah ditetapkan, pembuatan naskah akademik, studi histori dan studi literatur. Museum Diorama sendiri menjadi tren di sejumlah daerah. Daerah yang sukses membuat museum diorama itu seperti Kabupaten Purwakarta. Sebagai Kota yang memiliki kekayaan budaya, Cirebon memiliki potensi museum yang lebih baik lagi dari museum diorama dari daerah lain. Museum Diorama ini lebih kepada menyajikan data dan informasi mengenai benda-benda pusaka tersebut secara digital.
“Jadi peninggalan benda-benda pusaka, akan kita muat dalam bentuk data dan informasi digital mengikuti arus teknologi, supaya menjadi daya tarik pengujung, terutama generasi muda. Konsepnya nanti di kota tua itu, wisatawan tidak hanya berkunjung ke keraton saja. Tapi ada alternatif lain untuk melihat kekayaan budaya Cirebon, dengan adanya Museum Diorama tersebut,” pungkasnya. (*)
Sumber: