Usulan Provinsi Tatar Sunda, Budayawan: Saya Putra Cirebon Keberatan

Usulan Provinsi Tatar Sunda, Budayawan: Saya Putra Cirebon Keberatan

RAKYATCIREBON.ID-Usulan penggantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Tatar Sunda kembali mencuat dalam sebuah Kongres Sunda yang digelar di Bandung beberapa waktu lalu.

Namun, usulan tersebut memicu respon dari tokoh budayawan dan sejarahwan Cirebon. Pria yang akrab disapa Kang Jajat ini mengaku keberatan dengan adanya rencana tersebut.

“Saya putra Cirebon merasa berkeberatan karena Cirebon tidak bisa dikategorikan bagian dari suku sunda lagi. Sah-sah saja tatar sunda ingin jadi provinsi, tapi kami orang Cirebon pun punya hak menolak dan lebih baik berdiri sendiri. Jadi provinsi Cirebon itu akan lebih terhormat. Jadi intinya, kalau Provinsi Jabar jadi Provinsi Sunda, maka Cirebon harus keluar dari Provinsi Sunda,” tegasnya.

Jajat menuturkan, sebelum Provinsi Jabar berubah menjadi Provinsi Sunda harus perlu adanya kajian.

“Sejak jauh sebelum reformasi, wacana provinsi Cirebon itu lebih dulu digaungkan. Jadi, Provinsi Cirebon itu akan lebih terhormat daripada harus bergabung dengan Provinsi Sunda,” tuturnya.

Dijelaskan Jajat, secara kultur dan sejarah Cirebon berbeda dengan Sunda, walaupun leluhur Cirebon adalah keturunan Sunda.

“Memang benar, karena Pangeran Walangsungsang atau Mbah Kuwu Cerbon adalah putra Prabu Siliwangi yang notabenenya raja Pajajaran dari Sunda. Secara sejarah, mundurnya kerajaan-kerajaan Sunda seperti Galuh dan Pajajaran itu merupakan kebangkitan Kasultanan Cirebon yang akhirnya mem-boom-ing dengan ketokohan Syekh Syarif Hidayatullah yang merupakan salah satu cucu dari Prabu Siliwangi,” jelasnya.

Masih kata Jajat, sejak 2003 Cirebon sudah menjadi salah satu suku bangsa di tatar negeri ini.

“Jadi Cirebon tidak bisa disamakan dengan suku Sunda. Silakan kalau Majalengka dan Kuningan mau ikut sama Provinsi Sunda, tapi kami orang Cirebon punya harga diri dan martabat sendiri. Kami masih punya Indramayu yang memiliki kultur, bahasa dan sejarah (kesamaan, red). Lebih baik Provinsi Jabar pecah jadi dua yakni Provinsi Sunda dan Provinsi Cirebon,” katanya.

Jajat menyebutkan, dirinya pernah mengusulkan Cirebon menjadi ibu kota Provinsi Jabar.

“Satu-satunya ibu kota provinsi yang tidak punya pelabuhan laut adalah Jawa Barat. Sedangkan Cirebon punya laut dan pelabuhan yang sangat aktif. Jadi sekali lagi mohon maaf kalau Cirebon mau ke Provinsi Sunda,” pungkasnya. (*)

Sumber: