Wisuda Sarjana dan Magister XXI IAIN Cirebon Sukses
Ikuti Imbauan Kemenag, Pertama Kali Digelar Daring
RAKYATCIREBON.ID - IAIN Syekh Nurjati Cirebon sukses menggelar Wisuda Sarjana dan Magister XXI, Kamis (24/9). Dipusatkan di Gedung Baru Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), wisuda diikuti 892 wisudawan secara daring dari kediaman masing-masing.
FITK meluluskan 260 wisudawan. Dari Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 28, Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 24, Tadris Bahasa Inggris (TBI) 87, Pendidikan IPA Biologi 32, Tadris Matematika 57, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 37, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 26, Manajemen Pendidikan Islam (MPI) 34 dan Tadris Bahasa Indonesia 26.
Sementara Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) menyumbang lulusan 208. Terdiri dari Jurusan Hukum Keluarga 34, Hukum Ekonomi Syariah 87 dan Perbankan Syariah 87.
Sedangkan wisudawan asal Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah berjumlah 237. Dari Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam 35, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 40, Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) 16, Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQTAF) 30, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) 46, serta Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) 68.
Sementara Pascasarjana meluluskan 97 wisudawan. Dari Manajemen Pendidikan Islam (MPI) 15, Pandidikan Agama Islam (PAI) 58, Hukum Keluarga 8 dan Ekonomi Syariah (EkoS) 16.
Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, wisuda kali ini merupakan yang pertama digelar daring. Lantaran mengikuti imbauan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah terutama Kementerian Agama (Kemenag) terkait upaya pencegahan sebaran Covid-19.
Meski begitu, tak mengurangi rasa khidmat pelaksanaan wisuda. Wisudawan dan orang tua tetap bisa mengikuti dan menyaksikan prosesi wisuda melalui streaming YouTube dan Zoom.
“Momentum wisuda kali ini tentu menjadi renungan bagi kita bersama terkait dengan masalah pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Bahkan data terbaru tanggal 23 September 2020 menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi positif yang cukup signifikan mencapai 252.923, sembuh 184.298, dan meninggal mencapai 9.837,” ungkap Sumanta, membuka sambutan.
Sumanta melanjutkan, 55 tahun berdiri IAIN Cirebon mendapatkan beragam prestasi. Capaian itu antara lain peringkat 102 nasional PT se-Indonesia. Peringkat 9 PTKIN dan peringkat 2 level IAIN dalam indeksasi Webometrics. Peringkat 4 IAIN paling diminati dengan pendaftar SPAN-UMPTKIN tahun 2020 sebanyak 6458.
“Peringkat 2 level IAIN dalam indeksasi SINTA sebagai perguruan tinggi paling produktif dalam karya penelitian. Selain capaian transformasi kelembagaan dari IAIN menjadi UIN Syekh Nurjati pada tahun 2021 mendatang,” ucap Sumanta.
Oleh karena itu, alumni IAIN Cirebon diharapkan mampu menjadi agen perdamaian dan Islam yang menyejukkan. Wawasan moderasi beragama yang dipelajari perlu terus disebarkan kepada setiap lapisan masyarakat. Signifikansi pengarusutamaan ini paling tidak dilandasi oleh tiga tujuan mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
“Pertama, kehadiran agama untuk menjaga martabat manusia dengan pesan utama rahmah (kasih-sayang). Kedua, pemahaman bahwa pemikiran keagamaan bersifat historis, sementara realitas terus bergerak secara dinamis, sehingga kontekstualisasi adalah keniscayaan, tidak justru terjebak pada teks yang melahirkan cara beragama yang ekslusif. Ketiga, tanggung jawab kita untuk menjaga NKRI dari siapa saja yang ingin merongrong kehormatanya,” tukas dia. (wan/adv)
Sumber: