Krisis Pangan Ancaman Nyata, Anak Muda Jangan Takut Bertani

Krisis Pangan Ancaman Nyata, Anak Muda Jangan Takut Bertani

Sementara itu, Masjono, petani muda asal Majalengka ini mantap melumpur lantaran tertantang ingin memacu roda ekonomi di kampungnya melalui sektor pertanian. Jono sapaan akrabnya menggarap sehektar sawah dengan varietas persilangan kebo dan menkongga dengan sistem semi kimia.

Jono menceritakan, kebanyakan petani di kampungnya punya terobosan menggenjot produksi padi. Yakni menciptakan varietas unggul secara mandiri. \"Di kampung saya, petani sudah biasa membuat benih sendiri. Jadi produksi padi bisa ditingkatkan,\" ujar dia.

Tak hanya itu, inovasi juga dilakukan dalam menghemat belanja pupuk dan obat pertanian. Petani di kampung Jono terbiasa memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk. Tak perlu jijik, dengan teknik yang benar kotoran hewan jadi berkah buat petani.

\"Untuk obat pertanian, kami juga menggunakan yang harga terjangkau asal bahan aktif dan dosisnya tepat sesuai kebutuhan Karena pengendalian penyakit dan hama tanaman sudah dilakukan sejak dini,\" katanya.

Sementara itu, Wakhit Hasim juga pendiri Sekolah Alam Wangsakerta sekaligus dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon merumuskan, makin banyaknya anak muda yang terlibat dalam kerja pertanian memupuk harapan masa depan ketahanan pangan. Dalam jangka panjang, semua ini diarahkan untuk meningkatkan kemaslahatan banyak pihak.

Tak ada lagi kelaparan. Jauh dari krisis pangan. Pertumbuhan ekonomi meningkat. Maka cita-cita terwujudnya keadilan sosial menjadi semakin dekat. (wan)

Sumber: