Wali Kota Washington Menamai Jalan di Depan Gedung Putih ‘Black Lives Matter Plaza’
RAKYATCIREBON.ID-Wali Kota Washington Muriel Bowser menamai jalan di depan Gedung Putih dengan nama \"Black Lives Matter Plaza\". Hal tersebut sebagai bentuk protesnya kepada Presiden AS Donald Trump karena menangani unjuk rasa George Floyd dengan militerisme.
Pemerintah Washington DC memberikan lampu hijau untuk para seniman dengan membuat mural raksasa tulisan \"Black Lives Matter\" warna kuning di Washington DC. Selain tampilan baru disepanjang jalan, wali kota resmi memberikan nama jalan menjadi \"Black Lives Matter Plaza\".
Muralnya berada di 16th Street NW yang mengarah langsung ke Lafayette Park dan Gedung Putih. Terdapat 16 huruf kuning tebal membentang di dua lajur jalan. Seniman mulai membuat mural bertuliskan \"Black Lives Matter\" dengan cat kuning di 16th Street di Washington, D.C.
Para seniman dihubungi oleh Muriel Bowser dan mulai bekerja Jumat (5/6) pagi. Bowser pun secara resmi merilis \"Black Lives Matter Plaza,\" sebagai jalan di seberang kantor orang nomor satu di negeri Paman Sam tersebut.
\"Sebagai warga Washington, kita semua ingin berada di sini bersama dalam damai untuk menunjukkan aksi di Amerika. Kamu dapat berkumpul dengan damai, kamu akan membawa keluhan kepada pemerintah, dan dapat menuntut perubahan,\" ujar Bowser yang dikutip dari CNN pada Sabtu (6/6/2020).
\"Kami di sini damai sebagai orang Amerika, di jalan Amerika tepatnya Washington DC,\" lanjutnya.
Bowser tampaknya merujuk pada bentrokan baru-baru ini yang ia alami dengan pemerintah federal atas upaya mereka untuk mengawasi seputar jalan di Washington DC.
Selain itu, pagar setinggi 2,4 meter baru saja dibangun di sekeliling Lafayette Square awal pekan ini. Gedung Putih dikelilingi penjagaan yang ketat saat demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi setelah George Floyd meninggal. Kematian pria Afrika-Amerika itu memicu kemarahan besar di kota-kota besar Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Washington DC menjadi tempat protes lebih dari satu pekan upaya menanggapi kematian George Floyd di tangan petugas polisi Minneapolis. Publik marah setelah video viral, yang memperlihatkan momen ketika leher Floyd ditindih oleh Chauvin selama hampir sembilan menit. (*)
Sumber: