Saat Kader Gerindra Minta Prabowo Subianto Pimpin Kembali Partai
RAKYATCIREBON.ID-Posisi ketua Umum Partai Gerindra dipastikan bakal kembali dipegang Prabowo Subianto. Selain permintaan dari pengurus DPD Gerindra, ternyata Prabowo sendiri memang tidak menolak dicalonkan. Kalau kursi Ketum Gerindra masih mau, apa Prabowo mau lagi jadi capres 2024?
Kamis (4/6) malam, Partai Gerindra menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk persiapan menuju kongres. Dalam Rapimnas tersebut, 34 DPD Gerindra yang hadir meminta Prabowo kembali menjadi ketum partai.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membenarkan hal tersebut. kata dia, Prabowo menerima permintaan tersebut sebagai perintah partai. “Pak Prabowo menerima sebagai sesuatu yang dianggap perintah partai,” kata Dasco kepada wartawan, kemarin.
Menurutnya, Gerindra masih membutuhkan Prabowo sebagai figur perekat, pengayom, dan figur pemimpin yang memperjuangkan partai ke depan. Apalagi partai berlambang Garuda itu memiliki target menaikkan ambang batas parlemen dalam Pemilihan Umum 2024, serta menghadapi Pilkada 2020.
Karena itulah seluruh kader Gerindra menginginkan Prabowo kembali memimpin. “Prabowo akan patuh terhadap apapun yang diinginkan seluruh kader,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengatakan, tidak ingin partainya disebut sebagai partai yang tidak berhasil membentuk regenerasi. Dijelaskan Habib, Gerindra tentunya menyiapkan regenerasi, namun saat ini belum ada sosok yang bisa menggantikan Prabowo sebagai ketum.
“Kalau soal regenerasi pastilah kita siapkan dan ini sedang berproses, tapi sosok ketum untuk saat ini masih harus 08 (Prabowo),” bebernya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Anggota Komisi III DPR itu berujar, saat ini Prabowo merupakan orang yang pantas memimpin Gerindra. Sebab, sejauh ini belum ada sosok pengganti yang dianggap mampu menggantikan eks Danjen Kopassus itu.
“Saat ini belum ada sosok lain yang bisa menggantikan beliau, apa lagi Gerindra sudah menjadi partai kedua terbesar pada Pemilu lalu. kami berharap di kepemimpinan Pak Prabowo Gerindra akan tetap konsisten di garis kerakyatan,” ucapnya.
Apakah ini terkait Pilpres 2024? Soal itu, Habiburokhman tidak mau berandai-andai. Sebab soal pilpres, kata dia, kebiasaan yang terjadi di Gerindra yakni selalu diputuskan saat injury time. “Politik kita sangat dinamis sekali. 2024 masih ghaib, kami fokus pembesaran partai dulu,” paparnya.
Dirinya pun enggan berspekulasi melebar terhadap perihal yang sewaktu-waktu bisa berubah. Terpenting itu, party building atau pembinaan partai, bukan skenario soal pencapresan. “Kami nggak mikirin sejauh itu. Kami konsentrasi saja dengan partai kami sendiri,” tambahnya.
Senada dengan Habib, Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono mengatakan, partainya belum membahas soal 2024. “Kemarin itu Rapimnasnya meminta kesediaan Pak Prabowo melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra,” tegasnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Di lain kesempatan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin melihat regenerasi partai merupakan sesuatu yang mahal. Hampir semua partai politik di Indonesia tak melakukan regenerasi. Dari mulai PDIP, Golkar, Nasdem, PKB PAN dalam munasnya tak melakukan regenerasi. Hanya Demokrat yang telah melakukan regenerasi.
“Gerindra sepertinya akan sulit melakukan regenerasi. Karena tak ada kader internal partai Gerindra yang mau bersaing dengan Prabowo. Prabowo pun masih jadi figur central di Gerindra,” tukasnya ketika dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Sumber: