Keturunan Kesebelas Sunan Gunung Jati Kyai Ayip Abbas Wafat, Ini Doa yang Disukai

Keturunan Kesebelas Sunan Gunung Jati Kyai Ayip Abbas Wafat, Ini Doa yang Disukai

Doa yang disukai Kiai Ayip juga memiliki doa yang paling disukai. Doa ini berasal dari sumber yang tersanad, tertulis dalam kitab Nashâihul ‘Ibâd, maha karya Syekh Nawawi al-Bantani.  

اللّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ  اللّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ مُحَمَّد ‎اللّهُمَّ سَلّمِ أُمَّةَ مُحَمَّد.  اللّهُمَّ انصُرُ أُمَّةَ مُحَمَّد ‎اللّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ اللّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ  مُحَمَّدٍ  ‎و َلِجَمِيعِ مَنْ آٰمَنَ بِك  

Ya Allah, peliharalah (kami) umat Muhammad Ya Allah, Kasihanilah (kami) Umat Muhammad Ya Allah, berkatilah (kami) umat Muhammad Ya Allah, tolonglah (kami) umat Muhammad Ya Allah, lapangkanlah (kami) umat Muhammad Ya Allah, Ampunilah (kami) umat Muhammad Dan untuk semua yang beriman pada-Mu.

Keturunan Kesebelas Sunan Gunung Jati

KH Ayip bernama lengkap KH Abdullah Ayip Abbas bin KH Abbas bin KH Abdul Jamil bin KH Muta\'ad. KH Muta’ad adalah menantu Mbah Muqoyim. Adapun Mbah Muqoyim adalah Mufti Kesultanan Cirebon pada masa pemerintahan Sultan Khairuddin I atau Sultan Anom VI Muhammad Kamaroedin I, Sultan Kanoman yang mempunyai anak sultan Khairuddin II atau Sultan Anom VII Muhammad Kamaroedin II Keraton Kanoman  yang lahir pada tahun 1777.  

KH Abdullah Ayip Abbas adalah anak pertama Kiai Abbas dari istrinya yang kedua yaitu Nyai Hajjah I’anah. Kiai Abdullah Abbas mempunyai seorang adik perempuan yaitu Nyai Hajjah Sukaenah, serta adik laki-laki yaitu KH Nahduddin Royandi.  

\"Dan Mama Kiai Muqoyim mendirikan Pesantren Buntet. Beliau keturunan kesebelas Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,\" beber Sastro Adi.  

\"Sekarang kiai sudah kembali kepada kekasihnya. Insyaallah berkumpul dengan yang beliau rindukan, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Insyaallah khusnul khatimah, berkumpul dengan ayahnya, KH Abdullah Abbas; dan kakeknya KH Abbas Buntet Pahlawan Bangsa kita, Singa Perang Resolusi Jihad NU,\" harap Sastro Adi.

Kiai Ayip juga meninggalkan keshalehan ilmu bagi semua santrinya. \"Ya kita semua adalah santrinya. Sugeng tindak (Selamat jalan), Kiai,\" tutup Sastro Adi. (NUonline)

Sumber: