Lulusan UMC Dituntut Kedepankan Kompetensi
Minggu 27-10-2019,02:48 WIB
|
BERSAMA. Rektor UMC, Prof Dr Khaerul Wahidin MAg berfoto bersama perwakilan wisudawan, Sabtu (26/10) |
CIREBON - Universitas
Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda XXIII Sarjana,
Diploma dan Profesi di Convention Hall, Sabtu (26/10/). Wisuda ini diberlakukan
bagi 625 wisudawan dari Prodi S1 Akuntansi 69, S1 Manajemen 72, S1 Teknik
Informatika 24, S1 Ilmu Pemerintahan 21, S1 Ilmu Komunikasi 23, S1 PGSD 285, S1
PG-PAUD 27, S1 Teknik Industri 30, S1 Ilmu Keperawatan 29, S1 Pendidikan
Matematika 9, S1 Pendidikan Kimia 8, S1 Pendidikan Bahasa Inggris 5, D3
Hubungan Masyarakat 10, dan Profesi Ners 13 mahasiswa.
Rektor UMC, Prof Dr Khaerul Wahidin MAg menjelaskan, wisuda
merupakan babak akhir perjalanan studi mahasiswa. Dimulai saat kegiatan ta’aruf. Kemudia mengikuti perkuliahan
3 sampai 4 tahun. Lalu lulus sidang skripsi dan akhirnya diwisuda.
Khaerul menjelaskan, meski begitu, wisuda juga menjadi babak baru
bagi wisudawan dalam menapaki karir atau pengabdian ke masyarakat. Untuk itu
kompetensi yang didapatkan saat kuliah menjadi pondasi penting. Bekal inilah
yang harus dimanfaatkan wisudawan.
Apalagi, iklim berkompetisi dalam pekerjaan di dunia ini telah
mengalami pergesaran. Untuk itu, di era industri 4.0 ini tidak bisa hanya
mengandalkan selembar ijazah, juga kompetensi dan keterampilan di bidang yang
digeluti. Begitulah UMC mendidikan mahasiswanya supaya mampu bersaing di dunia
kerja maupun membuka peluang usaha sendiri.
“Jadi kalau dulu, orang itu kan hanya mengandalkan dan bertumpu
pada selembar kertas. Tapi di zaman milenial ini keahlian. Jadi sekarang para
sarjana tidak bisa mengandalkan pada selembar ijazah. Masyarakat sekarang atau
masyarakat millenial itu pertanyaannya bukan ijazahnya, apa kualifikasinya,
tetapi keterampilan kamu apa,” ujarnya. (wan)
Sumber: