Sempat Terisolasi di Aceh Karena Bencana, 9 Warga Kota Cirebon Sudah Pulang
Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati bersama Dinas Sosial memberikan buffer stock kepada sembilan warga Kota Cirebon yang sempat terisolasi di wilayah Aceh Tengah pasca bencana. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Sembilan warga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yang sempat terjebak di Aceh pasca bencana banjir bandang akhir November lalu sudah sampai dengan selamat di Kota Cirebon, akhir pekan lalu.
Senin (15/12) kemarin, Pemerintah Daerah Kota Cirebon memberikan sambutan kepada mereka yang saat ini sudah kembali berkumpul dengan keluarga.
Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengungkapkan rasa syukur karena saat ini, sembilan warga Kota Cirebon yang sempat terjebak berhari-hari ditengah kondisi pasca bencana di Aceh akhirnya bisa pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga.
"Hari ini, saya mewakili Pemkot hadir untuk memastikan kedatangan saudara kita yang sempat terjebak di tengah kondisi pasca bencana di Aceh," ungkap Rida, sapaan akrab Wakil Walikota.
Sembilan orang, lanjut Rida, berhasil selamat sampai di Kota Cirebon, setelah berjuang dengan heroik di Aceh.
"Disana mereka baru satu minggu, tapi terjadi musibah bencana, dan proyek berhenti, lalu mereka berusaha kembali pulang. Ada yang berjalan kaki, karena alat komunikasi dan akses terputus semua," lanjut Rida.
BACA JUGA:Sewa Tanah Sejak 1991, Pedagang Bunga Kalibaru Utara Protes Langsung ke Rombongan Walikota
Dijelaskan Rida, berkat kolaborasi antara Pemkot, Pemprov dan DPRD Jawa Barat, seluruh warga Jawa Barat, termasuk Kota Cirebon yang berada di Aceh bisa dibantu kembali pulang.
"Ini berkat kolaborasi ini, warga kita yang sempa terisolasi bisa pulang. Buffer stock juga kami berikan untuk bekal sementara karena berhenti bekerja. Selanjutnya ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerja," kata Rida yang didampingi Kepala Dinas Sosial, Santi Rahayu.
Sementara itu, Udin, salah satu warga Harjamukti yang sempat terjebak menceritakan kisah pilunya, selama berhari-hari bertahan hidup di Serambi Mekah pasca kondisi bencana.
BACA JUGA:Demokrat Masih Kaji Wacana Pilkada Melalui DPRD
Awalnya, awal November ia bersama 22 orang lainnya, diajak untuk belerja sebagai kuli bangunan di salahsatu proyek strategis di wilayah Desa Pamer, Aceh Tengah.
"Awalnya diajak teman kerja di salahsatu Batalyon untuk mengerjakan proyek strategis. Semua 23 orang sama saya. Kami dari Cirebon 13 orang, sembilan dari Kota dan empat dari Kabupaten. 10 orang dari Indramayu," ungkap Udin.
Sumber: