Perusahaan Konvensional Bakal Ditinggal Konsumen
LEMAHWUNGKUK – Mengubah cara berbisnis (disrupsi) sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan usaha di sektor ekonomi. Disrupsi menuntut dan mendorong perusahaan lebih cepat dalam segala hal, termasuk pemasaran dan pelayanan. Hal ini pula yang membuka kran persaingan antar pengusaha lebih terbuka. Pasalnya, melalui teknologi pemantauan progres dan hasil usaha dapat diketahui secara cepat dan akurat hal ini merupakan imbas dari tingginya ketergantungan orang pada teknologi. Pakar dan praktisi digital marketing yang juga CEO Bilionaire Coach, Dewa Eka Prayoga mengungkapkan, perusahaan tidak bisa lagi bertahan dengan gaya konvesional. Di bidang apapun, penggunaan teknologi sudah lumrah dan masif. Menurutnya, teknologi bukan lagi sekedar alat, melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk pengembangan usaha. Banyak yang bisa dilakukan dengan teknologi. Salah satu yang paling popular adalah membantu pemasaran. “Kita sudah tidak bisa lagi menghindari teknologi. Apalagi, saat ini seseorang tidak lepas dari gadget. Ini bisa jadi peluang baru bagi pengusaha untuk menjangkau konsumennya hanya melalui gadget,” ungkap Dewa kepada Rakyat Cirebon, kemarin. Di sektor riil, kata dia, penggunaan teknologi sudah membantu banyak pengusaha memperlancar usahanya. Ditambah lagi, banyaknya marketplace yang menawarkan jasa pemasaran produk dengan biaya murah. “Ini hanya awalnya saja. Beru terjadi beberapa tahun ke belakang. Bisa dibayangkan 10 tahun mendatang seperti apa canggihnya. Kalau masih bertahan dengan gaya konvensional, itu mundur. Karena orang lain sudah pakai teknologi,” kata dia. Penggunaan teknologi untuk mendukung usaha bisa dilakukan dengan cara yang paling sederhana. Seperti pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran. Atau sekedar membuat website yang menjelaskan tentang profil perusahaan. Tak hanya di sektor ekonomi, disrupsi juga dirasakan pada bidang pendidikan. Rektor IAI BBC, Oman Fathurohman dalam sebuah kesempatan menjelaskan, dampak cepetnya perkembangan teknologi pada dunia pendidikan. Dia menyebut, dunia pendidikan akan ketinggalan ketika tidak bersentuhan dengan teknologi. Pasalnya, teknologi sudah menjadi gaya hidup. “Orang tidak mau kuliah di sini kalau teknologinya tidak mendukung, karena akan ketinggalan,” ujar Oman. (wan)
Sumber: