Musim Panen Tiba Tekan Harga Beras di Pasaran

Musim Panen Tiba Tekan Harga Beras di Pasaran

INDRAMAYU - Sejak beberapa hari terakhir, harga beras berangsur mengalami penurunan secara bertahap. Kondisi itu bersamaan dengan tibanya musim panen di berbagai daerah. Meski demikian harga yang dipatok belum menunjukan tingkatan stabil jika dibandingkan harga sebelum mengalami kenaikan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (9/4), harga beras saat ini dikisaran Rp240 ribu per karung kemasan 25 kilogram. Harga yang dibanderol tersebut mengalami penurunan sebesar Rp300 ribu per karungnya dibandingkan harga sebelumnya. Untuk beras dengan kualitas lebih bagus harganya sebesar Rp11.500 per kilogram, sedangkan sebelumnya mencapai Rp12.000 per kilogramnya. Menurut salah seorang pedagang beras, H Jana, harga beras mengalami penurunan cukup drastis. Namun standar harganya masih belum pada posisi stabil. Bahkan diprediksi besaran harganya masih akan turun lagi. \"Harga beras turunnya memang cepat. Itu pun belum stabil, masih bisa turun lagi. Apalagi lagi musim panen, pasokan gabahnya melimpah,\" tuturnya. Dikatakan, penurunan harga beras tersebut berlaku untuk beras yang dihasilkan dari musim panen rendeng di tahun 2017/2018, dan saat ini masih berlangsung panen raya. Sedangkan beras yang dihasilkan dari musim gadu 2017 masih dalam tingkatan stabil hingga saat ini. \"Harga beras dari musim gadu atau yang dikenal beras sadon, sekarang harganya 305 ribu rupiah per karung isi 25 kilogram. Kalau dijual eceran harganya sekitar 13 ribu rupiah per kilogramnya,\" sebut dia. Perbedaan harga beras tersebut, dikarenakan beras sadon memiliki kadar air yang lebih sedikit dibandingkan beras hasil panen rendeng. Hal itu berpengaruh pula pada nasi dari beras yang dimasak. \"Beras sadon akan menghasilkan nasi yang lebih empuk. Kalau beras panen rendeng atau beras anyar nasinya lembek. Makanya pembeli lebih memilih beras sadon,\" ungkap dia. Sementara itu, seorang pedagang beras keliling, Ratna mengakui penurunan harga yang lumayan cepat pada jenis beras panen rendeng. Sehingga ia lebih memilih tidak melakukan upaya stok dalam jumlah banyak. \"Paling cuma sedia beras untuk pelanggan yang pasti beli aja. Tidak berani nyetok banyak, karena harga belum stabil,\" tukas dia. (tar)

Sumber: