Sejarah Baru Bagi Majalengka!
Sabtu 31-03-2018,01:25 WIB
RAKYATCIREBON.CO.ID – Kamis, 29 Maret 2018 merupakan tanggal
bersejarah bagi Kabupaten Majalengka. Untuk pertama kalinya ada pesawat
melakukan pendaratan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kecamatan
Kertajati.
Landing pertama tersebut merupakan serangkaian pengujian
kalibrasi terhadap instumen alat navigasi. Hal ini dilakukan untuk mencari
formulasi panduan pesawat saat melakukan penerbangan selanjutnya di Bandara
Kertajati. Pendaratanpun berjalan mulus.
Komando Pilot Kapten Sri Mulyanto mengatakan, di dalam
pesawat tersebut membawa First officer Khairuna Fauzi, Flight Inspector I (PO)
Dian Yusuf Aminudin, Fligt Officer II (TO) Wahyu Wicaksono, Flight Mechanic
Dennis Sagia, Ass Fit Mechanic Ary Firmansyah dan Direktur Utama PT BIJB Virda
Dimas Ekaputra.
\"Alhamdulilah penerbangan dari Bandara
Husein Sastranegara sampai Bandara Kertajati ini berjalan lancar,\" kata
Sri Mulyanto saat ditemui di landasan pacu Bandara Kertajati usai pendaratan.
Pendaratan tersebut tidak dilakukan hanya sekali. Usai
menurunkan separuh penumpangnya, penerbangan kembali dilakukan untuk melakukan
kalibrasi di dua titik temu runway berkode 14 dan 32 tersebut. Pesawat secara
berulang melakukan lepas landas dan pendaratan untuk benar-benar memverifikasi
alat bantu pendaratan pesawat.
Pesawat kalibrasi tersebut merupakan pesawat jenis
Beechcratf King Air B350-i milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pesawat
dengan kapasitas enam penumpang ini lepas landas dari Bandara Husein
Sastranegara Bandung pukul 08.55 WIB dan mendarat dengan mulus pukul 09.15 WIB.
Penerbangan Bandung Majalengka ditempuh dengan waku 20 menit.
Cuaca cerah mewarnai penerbangan
tersebut.
Usai lepas landas dari Kota Bandung, pesawat
berbaling-baling ini langsung secara bertahap mengambil ketinggian sampai 12
ribu di atas permukaan laut. Selama 12 menit di ketinggian Tanah Parahyangan,
pesawat perlahan merendah untuk kemudian menyejajarkan dengan landasan pacu
Bandara Kertajati. Airfield lighting system menyala menyambut untuk pertama
kalinya pesawat mendarat.
Sementara itu, Ketua Persiapan Pengoperasian Bandarudara PT
Angkasa Pura II Ibut Astono mengatakan, secara kesiapan sisi udara Bandara
Kertajati ini sudah cukup baik. Dengan panjang runway 2.500 dan lebar 60 meter,
instrumen perlengkapan standar pendaratan pesawat yakni Precision Approach Path
Indicator (PAPI) sudah layak.
\"Instrumen sisi udara udara ini sudah 100 persen.
Kesiapan lampu di runway juga sudah siap karena memang lampu dibutuhkan sebagai
alat bantu pendaratan pada malam hari atau cuaca gelap, mendung dan
hujan,\" jelasnya.
Dirut BIJB, Virda Dimas Ekaputra merasa sangat bersyukur
karena uji navigasi melalui penerbangan tersebut berjalan lancar. Dengan adanya
pendaratan tersebut artinya Bandara Kertajati semakin menunjukan kesiapannya
untuk benar-benar bisa beroperasi pada pertengahan 2018 nanti.
\"Alhamdulilah, saya bahagia banget. Happy. Akhirnya
pesawat bisa melakukan pendaratan dengan lancar tanpa hambatan,\" imbuh
Virda.
Setelah adanya pendaratan tersebut, Virda melanjutkan akan
melakukan pendaratan berikutnya yang rencananya akan dilakukan pada 2 April
2018 mendatang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Juga akan membawa
serta juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan jajarannya.
Virda berharap setelah pendaratan dan dilakukan \'inspeksi\'
oleh Menhub, Bandara Kertajati bisa benar-benar dipublish sebagai bandara yang
layak beroperasi. Setalah itu bandara yang kini pembangunannya sudah menyentuh
di angka 92 persen benar-benar bisa melayani penerbangan komersil pada Juni dan
penerbangan haji Juli 2018.
\"Senin 2 April nanti rencananya akan ada pendaratan
lagi yang membawa rombongan Pak Menteri (Perhubungan),\"
tandasnya.(hsn)
Sumber: