Ribuan Alumni IAIN Cirebon Terancam Tidak Diakui Dikti
RAKYATCIREBON.CO.ID - Ribuan alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon (SNJ) dari berbagai angkatannya galau. Gara-garanya mereka tak terdaftar di website Dikti. Serta adapula yang masih tercatat sebagai mahasiswa aktif. Sehingga membuat mereka terhambat dalam pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun ini.
Salah seorang alumni, Ade Fuadah (25), dari Pendidikan Bahasa Inggris, mengungkapkan bahwa, dirinya mengaku masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di website. Padahal dirinya sudah lulus.
Dan untuk memperbaiki status tersebut, dirinya sebagai alumni, harus kembali menyerahkan berkas-berkas ke kampus. \"Pokoknya, alumni dari tahun 2000 ke atas yang belum terdaftar atau salah data di Dikti,\" kata dia.
Dikatakan, dirinya masih terdaftar sebagai mahasiswa di web Dikti. \"Jadi yang disananya masih tercatat sebagai mahasiswa aktif, sekarang harus nyerahin berkas-berkas ke kampus. Kalau nggak, katanya ijazahnya percuma gitu,\" kata Ade.
Hal tersebut, membuat catatan buruk bagi kampus. \"Tentang persoalan alumni masih tercatat sebagai mahasiswa aktif ini, menjadi catatan buruk IAIN mengurus alumni,\" kata dia.
Sementara itu, Uswatun, mengungkapkan bahwa, dirinya mengaku kesal dengan adanya kasus ini. Dan tercatatnya ribuan alumni tersebut, merupakan ketidakseriusan kampus dalam mengurus alumninya. \"Hal ini, jelas bermasalah. Apalagi tahun 2018 ini akan dibuka pendaftaran CPNS, jelas berpengaruh,\" kata dia.
Karena masih terdaftar sebagai mahasiswa berpengaruh. \"Kan kalau status kami masih tercatat sebagai mahasiswa aktif, persyaratan administrasi kami terkendala,\" kata dia.
Adanya kejadian ini menjadi buah bibir para alumninya di grup WAG maupun media social lainnya.
“Mestinya kampus sigap dengan masalah ini, kan kasihan mereka yang jauh masa harus balik lagi ke kampus,” keluh Baihaqi alumni 2010.
Pihaknya pun mau tak mau harus ke kampus IAIN untuk menyerahkan beberapa persyaratan agar ijazah nya diakui oleh Dikti. “Mau gimana lagi mas, kecewa sih pasti tapi ya harus dilakukan karena kita juga butuh ijazahnya,” tandasnya. (kim)
Sumber: