Air Sungai Merembes, Tembok Pengganti Tanggul Terancam Jebol

Air Sungai Merembes, Tembok Pengganti Tanggul Terancam Jebol

\"warga

RAKYATCIREBON.CO.ID - Kondisi tembok pengganti tanggul di Blok Cilengkong, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu kembali mengkhawatirkan pada Kamis (22/2) pagi. Warga setempat dilanda kepanikan lantaran debit air sungai Cimanuk mengalami peningkatan.

Pantauan Rakcer, tembok pengganti tanggul yang terletak di RT 9/2 tersebut mengalami kebocoran bersamaan dengan bertambah tingginya debit air sungai. Kabarnya, kondisi itu mulai terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Di beberapa titik tembok tampak mengalirkan air. Bahkan, tidak sedikit pula terlihat aliran air yang keluar dari bagian bawah tembok tersebut.

Salah seorang warga, Sakam menuturkan, rembesan atau kebocoran yang terjadi pada tembok tersebut dipastikan sangat mengkhawatirkan. Karena celah tembok yang dialiri air bukan tidak mungkin akan bertambah lebar dan merusak tembok.

\"Ini terjadi kalau ketinggian airnya melebihi batas bawah senderan. Semoga saja tidak terjadi bencana, apalagi kami masih trauma dengan jebolnya tanggul maupun tembok pengganti tanggul yang pernah terjadi beberapa waktu lalu,\" ungkapnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Pilangsari, Budiman saat ditemui di lokasi mengatakan, kondisi tembok pengganti tanggul yang masih bisa dialiri air diakui menimbulkan kekhawatiran akan menimbulkan bencana.

Meski demikian, pihaknya belum dapat melakukan penanganan untuk menutup celah maupun titik-titik yang dialiri air tersebut. \"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang tapi harus waspada,\" kata dia didampingi Sekdes, Dailah.

Naiknya debit air Cimanuk tersebut, dikhawatirkannya pula akan terus bertambah tinggi. Karena intensitas curah hujan di wilayah hulu saat ini masih berpotensi cukup tinggi. \"Kalau yang hujan di sini tidak terlalu khawatir, tapi kalau di wilayah Majalengka, Sumedang, dan lainnya di hulu sangat mengkhawatirkan,\" ungkapnya.

Seperti diketauhi, pembangunan tembok pengganti tanggul tersebut menelan anggaran miliaran rupiah pada beberapa tahun lalu pasca bencana banjir hingga melumpuhkan jalur pantura. Masyarakat berharap, kebocoran yang masih terjadi dan mengusik ketenangan itu diminta untuk segera diperbaiki. (tar)

Sumber: