Kakak Korban Sempat Buka Status FB “Bekerja Disini, Kelak kan Kutinggalkan Disini”

Kakak Korban Sempat Buka Status FB “Bekerja Disini, Kelak kan Kutinggalkan Disini”

\"warga

RAKYATCIREBON.CO.ID -  Hasanudin (25), TKI  asal Karangbiting dusun 2 RT/RW 1/5 desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon meninggal saat bekerja di Taiwan

Pemuda yang sudah 1,5 tahun bekerja sebagai ABK pencari ikan itu menghembuskan nafas terakhir pada Senin , (18/2)  usai kecelakaan di Taiwan.

Ayah korban, Darji mengaku, terpukul saat anak lelaki satu-satunya itu dikabarkan telah tiada pergi untuk selama-lamanya.  Hasanudin, kecelakaan terjadi saat berboncengan motor bersama majikannya.

Sebelumnya, Darji  tidak pernah mendapatkan pertanda apapun, sebelum kepergian anak ketiganya itu. “Dapat kabar dari pihak desa, katanya anak saya kecelakaan tabrakan saat mengendarai sepeda motor bersama majikannya,” ungkap Darji sambil menahan sedih, Kamis (22/2).

Ia mengaku, terakhir komunikasi hanya melalui sambungan handphone. Itupun tidak berlangsung lama. Maka pantas sajalah, ketika kabar duka diterimanya, sulit dipercaya, meskipun sudah berlangsung beberapa hari. “Pernah telepon, nanyakan kabar, katanya sih baik-baik saja. Dia juga nanyakan kabar kami di sini,” ucapnya.

Menurut kakak kandung korba, Riana, selama pemberangkatan, almarhum sudah mengirimkan sejumlah uang. “Pernah mengirim Rp12,5 juta saat Lebaran kemarin,” ujar Riana kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Saat ini, kata dia, jasad Hasanudin masih berada di Taiwan. Belum bisa dipastikan, kapan akan diantarkan ke rumah duka. Hanya saja, dari informasi yang diterimanya, terang Riana, untuk biaya transportasi kembalinya adik lelakinya itu, diakuinya sudah ada yang menanggung.

Berbeda dengan ayah korban, Riana mengaku aneh, ketika membuka akun facebook adiknya, sudah menuliskan kata-kata yang mengarah seperti pertanda kematian.

\"Adik saya pernah menuliskan, ‘Bekerja disini, kelak kan kutinggalkan disini’ dan ini akhirnya kejadian juga,\" ucapnya.

Adapun untuk hak korban, gaji terakhir dan lainnya, belum diketahuinya. Apakah sudah diterima atau belum. Karena, sepengetahuannya, almarhum adiknya, baru mengirimkan uang satu kali, setelah pemberangkatan.

Sementara, Kasatgas desa setempat Jonih menerangkan, awalnya mendapatkan informasi salah satu warganya meninggal melalui media sosial facebook.

“Mengetahui Hasanudin meninggal dari temanya. Katanya sudah meninggal. Jadi, langsung diberitahu kepada keluarga korban. Katanya sih, dari Taiwan langsung ada yang menelpon,” pungkasnya. (zen)

Sumber: