Baru Kali Ini, Empat Desa di Ciledug Terendam Banjir

Baru Kali Ini, Empat Desa di Ciledug Terendam Banjir

\"camat

RAKYATCIREBON.CO.ID -  Rumah warga desa Ciledug Wetan, Ciledug Kulon, Ciledug Lor dan desa Jatiseeng Kidul kecamatan Ciledug terendam banjir. Air yang berasal dari luapan sungai Cisanggarung itu terjadi dini hari, Rabu (21/2).

Camat Ciledug, Solihin HS mengatakan, peristiwa tersebut baru terjadi lagi setelah tahun 2014. Banjir kali ini, intensitasnya lebih tinggi. Sehingga menyebabkan tanggul sungai jebol.

\"Akibatnya, sebanyak 500 rumah warga Ciledug Wetan dan 50 rumah warga Jatiseeng Kidul  terendam banjir. Bahkan, warga di kampung Cihoe dan Genteng desa Ciledug Wetan terisolasi banjir,” ujar Solihin.

Menurutnya, debit air meninggi, lantaran terjadinya pendangkalan sungai. Ia meminta kepada BBWS untuk melakukan normalisasi sungai. Sekaligus melakukan peninggian tanggul yang sudah jebol di sungai Cisanggarung dan Cijangkelok.

Karena, kata dia, selama ini, belum pernah dilakukan normalisasi sungai, hanyalah mengadakan tanggul. “Selama ini hanya penanggulan saja. Itu pun dilakukan sudah lama sekali,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, penyebab banjir dikarenakan kelep yang diperuntukan sebagai pintu keluar air dari perumahan warga, kondisinya sudah rusak.  Solihin berjanji, akan segera berkoordinasi dengan pihak BBWS. Karena, jika dibiarkan, warga selalu dihantui banjir.

Ia juga menuturkan, pemerintah kabupaten Cirebon yang saat ini dipimpin Plt Selly Andriyani Gantina,sudah turun langsung melakukan investigasi kelapangan. Hasilnya, memberikan mandat kepada Camat agar mengatasi korban banjir.

“Makanya saya sampaikan terimakasih, kepada Pemda Cirebon, yang sudah merespon dengan baik, dengan cara turun langsung menyaksikan dampak banjir kemarin,” terang dia.

Terpisah, Kuwu desa Ciledug Wetan, Sudin mengaku, warganya sangat terpukul dengan adanya luapan sungai Cisanggarung. Maka, antisipasi perlu dilakukan. Ia bahkan mengaku sangat mendukung, ketika Camat ingin mengupayakan untuk berkoordinasi dengan pihak BBWS.

\"Karena, setiap turun hujan, warga menjadi panik, dan resah ketika hendak beristirahat. Kalau malam hari ada hujan, warga sudah sangat resah, khawatir ada banjir susulan. Sekarang kan belum berhenti musim hujan, perlu penanganan cepat,” pungkasnya. (zen)

Sumber: