Atap Kelas SDN 1 Kebonbaru Ambruk Sejak Desember

Atap Kelas SDN 1 Kebonbaru Ambruk Sejak Desember

\"atap

RAKYATCIREBON.CO.ID – Satu ruang kelas di SD Negeri 1 Kebonbaru Kota Cirebon terpaksa dikosongkan. Ruang belajar untuk kelas I dan II itu tidak lagi difungsikan, sejak bagian atapnya ambruk pada Desember tahun lalu. Sekitar sebulan pascakejadian, belum ada sentuhan perbaikan dari Dinas Pendidikan.

Salah seorang guru di SD setempat, Solikin SPd menyampaikan, bagian atap di ruang belajar kelas I dan II itu ambruk pada siang hari. Beruntung, saat itu tidak ada siswa yang berada di dalam ruangan tersebut, karena tengah mengikuti mata pelajaran olahraga di luar kelas.

“Kejadiannya bulan Desember. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba ambruk. Untungnya, saat itu anak-anak sedang pelajaran olahraga, di luar kelas,” ungkap Solikin, ditemui di depan ruang kelas tersebut.

Atas kejadian itu, pihaknya langsung merelokasi para siswa ke ruang yang lain. sampai saat ini, para siswa kelas I dan II mengikuti kegiatan belajar di ruang lain. Reruntuhan atap yang ambruk juga masih berada di bagian depan dekat papan tulis di ruang kelas itu.

“Anak-anak (siswa, red) kita pindahkan ke ruangan lain. Karena yang ambruk itu, atap plafon sekaligus gentengnya juga,” kata Solikin, seraya menunjukkan bagian yang ambruk. Tampak dari dalam kelas bisa memandang langit, lantaran genteng juga ambruk.

Diakui Solikin, perwakilan dari Dinas Pendidikan pernah meninjau ruang kelas tersebut. Tapi belum ada arahan lebih lanjut mengenai perbaikan yang harus dilakukan. “Dari Dinas Pendidikan sudah ada yang ke sini. Kemudian komite sekolah juga sudah mengetahui,” katanya.

Sementara itu, mendapati laporan adanya atap ruang kelas yang ambruk, Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr H Doddy Ariyanto MM langsung meninjau. Dia terkejut ketika melihat reruntuhan atap di bagian depan ruang kelas tersebut. “Untungnya sedang tidak ada kegiatan belajar di dalam kelas saat kejadian,” katanya.

Dikatakan Doddy, berdasarkan informasi yang didapatnya, ruang kelas itu terakhir kali direnovasi pada 2008, persis 10 tahun lalu. Atas kondisi itu, dirinya meminta kepada Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah-langkah perbaikan.

“Dinas Pendidikan harus segera memperbaiki. Karena ruang kelas ini sangat penting untuk menunjang proses belajar siswa. Kalau bicara anggaran, Dinas Pendidikan bagaimana caranya agar bisa perbaikan pada APBD murni saat ini, jangan menunggu di APBD perubahan,” katanya. (jri)

Sumber: