Bupati Imbau Warga Tidak Terprovokasi Isu Semburan Gas

Bupati Imbau Warga Tidak Terprovokasi Isu Semburan Gas

\"bupati


RAKYATCIREBON.CO.ID - Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah bersama unsur muspida meninjau lokasi semburan gas di Desa Sukaperna dan Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/1). Untuk menghilangkan kekhawatiran dan ancaman bahaya di masyarakat‎, didesaknya harus segera dilakukan penanganan.

Setelah melihat sejumlah titik semburan, bupati mengaku prihatin dan berharap tidak terjadi bencana yang ditimbulkan. Meski kandungan gas dinyatakan tidak berbahaya, namun semua pihak harus tetap waspada dan siaga.

Apalagi warga setempat sudah mengalami pusing akibat bau yang menyebar dari semburan, dan gas yang keluar sangat mudah terbakar.

Disampaikan, terhadap 195 titik semburan gas yang muncul sejak 25 Desember 2017 lalu itu, upaya penanganan masih terus dilakukan oleh Pertamina. Dalam situasi demikian, bupati mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

\"Semburan gas saat ini sedang ditangani oleh Pertamina. Untuk itu semua pihak harus bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan,\" ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Camat Tukdana AK Basuni mengatakan, dengan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) semua pihak telah melakukan upaya untuk mengurangi resiko semburan gas. Guna memudahkan koordinasinya telah didirikan posko di Desa Sukaperna.

\"Di posko itu masyarakat juga bisa mendapatkan pengobatan gratis dan bantuan sembako dari BPBD dan Dinas Ketahanan Pangan,\" jelasnya.

Legal and Relation Asistan Manager Pertamina EP Jatibarang Field, R Ery Ridwan menyampaikan bahwa berbagai pihak telah meninjau lokasi semburan gas tersebut.

Pihaknya sebatas membantu mengerjakan upaya pengurangan tekanan semburan gas dengan cara mengalirkan ke saluran gas rawa yang dimiliki Pertamina di kedalaman antara 100 sampai 300 meter.

Sementara itu, bantuan beras dari Pemkab Indramayu melalui Dinas Ketahanan Pangan diberikan untuk 636 jiwa di Desa Sukaperna sebanyak 1,3 ton.

Dan 252 kilogram diberikan kepada 120 jiwa di Desa Pagedangan. Bantuan melalui BPBD diantaranya berbagai jenis sembako, masker, tikar, selimut, handuk, hingga seragm sekolah.

Menurut Sekda Indramayu, Ahmad Bakhtiar, semburan gas yang terjadi di Desa Sukaperna merupakan fenomena alam.

Langkah kepedulian Pemerintah terhadap warganya dibuktikan dengan adanya  posko-posko yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), hingga berkordinasi dengan ESDM dan SKK Migas.

\"Itu kan faktor alam, Pemda enggak punya ahli, yang ahlinya temen-temen ESDM dan SKK Migas,\" bebernya.

Apalagi, sambungnya, gas yang keluar tersebut sudah dilakukan uji coba oleh yang bersangkutan dibidangnya, guna mengetahui seberapa bahaya yang ditimbulkan dari gas tersebut termasuk dampaknya bagi masyarakat.

\"Kami sudah meminta kepada ahlinya, saat rapat di Lingkungan Hidup (LH). Ketika gas yang keluar tersebut membahayakan, maka akan disalurkan keatas,\" ujarnya.

Ketika disinggung langkah kongkrit Pemkab Indramayu dalam menyelesaikan semburan gas yang sudah mengkhawatirkan warga tersebut, pihaknya tidak bisa memberikan jawaban pasti.

Mengingat semburan gas yang terjadi bukan disebabkan atau merupakan dari aktifitas Pertamina, sehingga pihaknya hanya bisa mendorong Pertamina untuk tetap  peduli terhadap kondisi masyarakat, dengan memberikan bantuan alakadarnya.

\"Kami enggak bisa memaksa Pertamina, terkecuali semburan gas tersebut diakibatkan karena aktifitas mereka, pasti kami paksa bertanggungjawab,\" katanya.

Sementara itu, dalam persoalan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Indramayu Muhaimin menyatakan hingga saat ini belum bisa memberikan tanggapanya sebelum meninjau lokasi,  mengingat kegiatan DPRD Indramayu masa sidang Tahun 2018 baru diketuk oleh Badan Musyawarah (Banmus).

Para wakil rakyat berencana meninjau lokasi semburan gas tersebut pada Hari Senin mendatang. Meskipun begitu, secara personal keanggotaan, tidak menutup mata dengan kejadian yang dialami oleh masyarakat.

\"Banmus baru diketuk kemarin, Hari Senin, kami ke lokasi untuk melihat semburan dan berdialog dengan warga,\" tegas Muhaemin, Ketua Komisi IV. (tar/yan)

Sumber: