Hiswana Migas Tidak Terima Dibilang ada Kelangkaan Gas Elpiji
RAKYATCIREBON.CO.ID – Kabid Elpiji Hiswana Migas, Fauzi Hasan mengklaim distribusi dan ketersediaan gas elpiji di Ciayumajakuning selalu terjaga. Tidak ada kendala berarti dirasakan masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji khususnya di hari – hari besar.
Dia menuturkan, jika terjadi keterlambatan penyaluran bukan berarti pasokan gas elpiji berkurang atau langka. Hanya saja, di hari – hari besar dan libur panjang terjadi antrean bongkar muat gas elpiji dari stasiun pengisian, ke pangkalan sampai ke tingkat agen.
“Oleh karena itu, kadang pengiriman pasokan gas ELPIJI ke agen mengalami keterlambatan beberapa jam. Ini jangan langsung disebut langka. Hanya saja jadwal antrean dan angkutan untuk sampai ke agen itu beda – beda,” ungkap Fauzi kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Dia menilai, penyaluran gas elpiji di Ciayumajakuning terbilang sangat baik. Dia membandingkan, di daerah lain kerap terjadi kelangkaan gas sehingga masyarakat sulit mendapatkan gas elpiji. Jika ada, harganya melampaui HET.
Dia menjelaskan, soal harga elpiji yang berbeda di tiap daerah bukan merupakan harga resmi yang dipatok Pertamina. Pasalnya harga Elpiji 3 kg dari Peretamina dipatok HET yakni Rp16 ribu per tabung.
Perbedaan harga dipicu banyaknya rantai distribusi gas elpiji sebelum sampai ke tangan konsumen. “Dari pangkalan itu Rp16 ribu, kemudian kea gen kalau sudah di agen inikan biasanya dibeli warung, warung juga pasti ambil untung makanya harganya lebih,” ujarnya.
Meski demikian, kata dia, harga yang berlaku di masyarakat masih tergolong wajar. Asalkan pasokan gas elpiji tetap ada. Untuk menjaga kesetabilan pasokan, Hiswana Migas dengan Pertamina Marketing Operation Region III menyiagakan 4.483 pangkalang.
“Pasokan gas dari pangkalan kemudian disalurkan ke 82 agen elpiji 3 kg dan 9 agen elpiji non subsidi yang juga langsung disebarkan ke masyarakat se Ciayumajakuning,” imbuhnya. (wan)
Sumber: