Marino Nakata, Paling Suka Nasi Lengko
Jumat 24-11-2017,13:13 WIB
MARINO Nakata, mahasiswi Universitas Putri Konan, Jepang datang ke Cirebon untuk pertama kalinya. Selama di Cirebon, Marino menjadi asisten dosen Jepang di Stiba Invada. Sudah 7 bulan Marino berada di Cirebon. Rencananya dia bakal tinggal di Cirebon hingga Februari 2018.
|
Marino Nakata. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon |
Kepada Rakyat Cirebon Marino bercerita. Hari pertama menginjakan kaki di kota wali, Marino butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Terutama dengan lingkungan barunya. Diakui dia, suhu Cirebon lebih panas ketimbang di negara asalnya, Jepang.
“Ketika saya datang kesini saya merasa di sini panas sekali, macet. Tapi sekrang sudah biasa dan tinggal di Cirebon dan semua orang baik. Banyak orang menyapa, Mba Marino,” ungkap mahasiswi pertukaran pelajar yang sudah mulai fasih berbahasa Indonesia itu.
Aktivitas Marino dihabiskan dengan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa Stiba Invada. Sesekali, Marino juga bertindak sebagai pengajar untuk mengapu mata kuliah yang berhubungan dengan Jepang. Mulai dari budaya hingga pola hidup orang Jepang.
“Saya di sini sebagai asisten dosen Jepang dan mengajar budaya Jepang, mengajar kehidupan Jepang dan semua tentang Jepang kepada mahasiswa,” ujar dia.
Selama di Cirebon, Marino sudah mencoba kuliner khas Cirebon. Karakter kuliner lokal yang kaya akan bumbu tak membuat Marino takut. Meski harus disesuaikan dengan lidahnya, Marino mengaku menikmati kuliner Cirebon.
“Empal gentong saya kira tidak pedas, enak. Nasi lengko saya paling suka, ada juga nasi Jamblang,” ujar dia.
Selain Cirebon, Mariono juga pernah berkunjung ke Bali untuk berwisata dan Yogyakarta, kota tempatnya belajar bahasa Indonesia sebelum ke Cirebon. Sekembalinya ke Jepang, Marino juga bakal bercerita tentang Cirebon di kampusnya. (wan)
Sumber: