Wantim PPP: Usung Edo itu Pragmatis

Wantim PPP: Usung Edo itu Pragmatis

CIREBON – DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Cirebon telah menetapkan Effendi Edo SAP MSi sebagai kandidat tunggal bakal calon walikota/wakil walikota, pada 4 November lalu. Namun, keputusan itu justru menuai penolakan dari dewan pertimbangan (wantim) DPC PPP.
\"ppp
Wantim DPC PPP Farihin. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
Wantim DPC PPP, Farihin menilai, keputusan DPC PPP menetapkan Edo sebagai kandidat tunggal, tidak didasarkan pada pertimbangan ideologis partai yang jelas. “Tidak ada landasan ideologisnya. Ketika PPP mengusung Edo, itu yang ada landasannya pragmatis,” ungkap Ust Farihin, ditemui di kawasan Harjamukti, kemarin sore.
Farihin menyayangkan sikap DPC PPP yang terburu-buru menetapkan Edo sebagai kandidat tunggal bakal calon walikota/wakil walikota. Padahal harusnya PPP lebih dulu menyepakati koalisi.

“Idealnya kan koalisi dulu, baru memunculkan nama. Kalau sudah memunculkan nama, kemudian tidak dapat teman koalisi, mau apa? Harusnya jangan buru-buru memunculkan figur,” ujarnya.
Kalaupun ingin mengusung, sambung pria yang pernah duduk di DPRD Kota Cirebon itu, PPP seharusnya bisa memunculkan kader internal. Sebagaimana dilakukan kebanyakan partai, yang dimunculkan pastilah ada yang berasal dari kader sendiri.
“Itu memalukan. Di saat partai lain memunculkan kadernya sendiri, PPP malah memunculkan orang lain. Maka yang saya katakan tadi, landasannya pragmatis. Kalau mau, kader internel yang dimunculkan. Misalnya H Basirun atau lainnya,” tuturnya.
Farihin mengaku tak yakin terhadap rumor yang menyebutkan, DPC PPP tersendera oleh keinginan DPW maupun DPP untuk mengusung Edo. Farihin tahu betul, bahwa PPP menganut asas buttom up. “Kalau PPP itu bagaimana di bawah. Kalau atas tinggal menyetujui,” kata dia.
Pragmatisme PPP di bawah kepemimpinan Kusnadi Nuried, sebut Farihin, semakin nampak, ketika ditinggal oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) perihal koalisi. “Kalau bicara ideologis, bersaudara dengan PKS dan PAN, sama-sama semangat religiusnya ada,” katanya.
Untuk diketahui, kepastian Edo menjadi kandidat tunggal parpol berlambang kakbah itu diketahui pada saat DPC PPP menggelar Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab), Sabtu (4/11) lalu, di Hotel Zamrud. Tidak ada kandidat lain yang diundang, karena Rapimcab itu memutuskan PPP akan mengusung Edo di pilwalkot.
Sekretaris DPW PPP Jawa Barat, Pepep Syaiful Hidayat mengatakan, dalam penjaringan bakal calon walikota/wakil walikota, PPP langsung mengarahkan bidikannya ke Edo. Rapimcab itu, kata Pepep, sebagai sarana penjaringan dan PPP hanya menjaring Edo.

“PPP dalam melakukan penjaringan untuk pilkada ini sifatnya lebih untuk mengundang Pak Edo, untuk memaparkan visi dan misi beliau sebagai kandidat bakal calon walikota/wakil walikota Cirebon,” ungkap Pepep. Edo sendiri di rapimcab itu diberi kesempatan memaparkan visi dan misinya.

Pepep menambahkan, setelah proses penjaringan itu, DPC PPP akan memohonkan rekomendasi ke DPP melalui DPW. Sejalan dengan itu, Edo juga akan diundang ke DPW PPP Jabar dan DPP PPP untuk kembali memaparkan visi dan misinya. “Sekaligus ikut tahapan fit and proper test,” katanya. (jri)

Sumber: