“Silakan Kalau Fifi Mau Komunikasi”

Selasa 14-11-2017,13:18 WIB
“Silakan Kalau Fifi Mau Komunikasi”

CIREBON – Analalisa tajam yang diutarakan pengamat politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha, membuat internal DPD PAN Kota Cirebon makin gerah. Pengamatan Aji, bahwa Bakal Calon Walikota, Hj Fifi Sofiah Effendi hanya dijadikan alat bergaining politik oleh PAN, dibantah keras Ketua DPD PAN, Dani Mardani SH MH.
\"internal
Dani Mardani duduk berdampingan dengan Fifi Sofiah Effendi. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
“Menurut saya, analisa Sutan Aji yang mana PAN menjadikan Bu Fifi sebagai alat bergaining itu adalah analisa yang dangkal dan keliru. Mungkin bisa jadi ini menjadi tuduhan yang serius guna mengadu domba Bu Fifi dengan kami DPD PAN dan segenap jajaran,” ungkap Dani, dalam hak jawabnya, kemarin.

Politisi yang juga ketua Fraksi PAN itu menjelaskan, semula PAN berada di Koalisi Cirebon Maju (KCM) dengan harapan, Fifi sebagai kandidat dari PAN, bisa diduetkan dengan petahana Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH. “Namun kalau kenyataannya Pak Azis lebih memilih Ibu Eeng, ya kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi,” ujarnya.

Atas dinamika perjodohan Azis-Eti Herawati (Eeng Charli) oleh DPP Partai Demokrat dan DPP Partai Nasdem, maka Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno menginstruksikan agar DPD PAN keluar dari poros koalisi petahana. Dani mengaku, ia menuruti instruksi itu.

“Sesuai instruksi Pak Eddy Soeparno, untuk segera meninggalkan KCM sekaligus untuk segera mengambil langkah strategis dan taktis mengenai posisi politik di pusaran pilkada,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, sambung Dani, pihaknya juga mendapatkan instruksi dari DPW PAN Jawa Barat, agar membentuk koalisi umat bersama Partai Gerindra dan PKS. Dani juga menyebutkan, antara dirinya maupun struktural DPD PAN dengan Fifi tidak ada masalah berarti. 

“Hingga saat ini kami dengan Bu Fifi sebenarnya tidak ada permasalahan yang berarti. Kami baik-baik saja. Selebihnya hanya dinamika politik,” tuturnya.

Makanya, Dani mempersilakan Fifi apabila ingin bersilaturahmi dan membangun komunikasi dengan struktural PAN Kota Cirebon. Ditegaskan Dani, tidak ada larangan bagi Fifi untuk melakukan itu. 

“Saya selaku ketua DPD PAN  mempersilakan jika Bu Fifi ingin silaturahmi dan berkomunikasi dengan pengurus PAN. Sama sekali tidak ada larangan, justru itu sangat bagus,” ucapnya.

Ditegaskan Dani, Fifi sejauh ini masih tercatat sebagai bakal calon walikota/wakil walikota dari PAN. Nantinya, nama Fifi akan ditawarkan juga di internal koalisi umat untuk kemudian disepakati berpasangan dengan kandidat lain untuk diusung di Pilwalkot 2018. 

“Beliau ini kan ketua Majlis Taklim Baitul Ilmi. Mudah-mudahan melalui koalisi umat, segmen pemilih keumatan lebih terakomodir melalui figur Bu Fifi,” katanya.

Rupa-rupanya, analisa Sutan Aji bikin Dani terbawa perasaan (baper). Dani mengaku heran dengan analisa politik penulis buku Bunga Rampai Sang Ideolog itu. pasalnya, jauh-jauh hari yang lalu, Aji memberi masukan agar PAN bergabung dengan Partai Gerindra dan PKS untuk mendukung Bacawalkot Partai Gerindra, H Dede Muharam Lc.

“Saya kurang jelas apa motifnya. Atas dasar itulah saya meragukan analisa politik Bung Aji dalam setiap pendapatnya. Karena sudah mengadung ketidak-objektifan. Kalau di sana-sini perkataanya lain, ya biarkan publik yang menilai,” kata Dani.

Sebelumnya, pemerhati politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha, kepada Rakyat Cirebon, Minggu (12/11) mengatakan, sejak awal Fifi seolah tak diberi ruang yang cukup untuk membangun interaksi dengan struktural DPD PAN maupun DPC PAN di tingkat kecamatan.
“Sejak jauh-jauh hari saya menduga, bahwa Bunda Fifi ini diposisikan sebagai alat bergaining untuk menaikkan posisi tawar PAN dalam membangun koalisi. Dulu di KCM (Koalisi Cirebon Maju, red), sekarang di koalisi umat. Parpol lain memandang, PAN punya kandidat potensial, yaitu Bunda Fifi,” katanya. (jri)

Foto: Nurul Fajri/Rakyat Cirebon
DINGIN. Bacawalkot PAN, Hj Fifi Sofiah Effendy duduk berdampingan dengan Ketua DPD PAN, Dani Mardani (ketiga dari kanan). Keduanya terlihat dingin, walau bersebelahan, dalam sebuah kesempatan.

Sumber: